Eropa Pastikan Bebas Mobil Fosil pada 2035

Cahya Mulyana
29/6/2022 21:20
Eropa Pastikan Bebas Mobil Fosil pada 2035
Antrean kendaraan di depan stasiun pengisian bahan bakar di Thessaloniki, wilayah utara Yunani, 18 Mei 2022.(AFP/Sakis MITROLIDIS )

NEGARA-negara Uni Eropa (UE) telah mencapai kesepakatan yang mendukung aturan iklim yang lebih ketat. Group itu akan menghilangkan emisi karbon dari mobil energi fosil pada 2035 dan dana multimiliar Euro untuk melindungi warga yang lebih miskin dari biaya karbondioksida (CO2).

Ke-27 anggota UE menyepakatinya pada Rabu (29/6) dengan akan membalikkannya melalui rancangan undang-undang (RUU) yang bertujuan untuk memangkas gas rumah kaca 55% pada 2030 jika dibandingkan dengan 1990, dari sebelumnya disepakati 40%.

"Hari yang panjang tapi baik untuk aksi iklim: Keputusan Dewan tentang Fitfor55 adalah langkah besar menuju pelaksanaan Kesepakatan Hijau UE," kata Wakil Presiden Komisi Eropa Frans Timmermans.

Kesepakatan itu akan digabungkan dalam lima RUU yang diusulkan oleh badan eksekutif UE tahun lalu dalam membuka jalan bagi negosiasi akhir dengan Parlemen Eropa. Parlemen Uni Eropa bertugas membuat kompromi dengan seluruh pemerintah di kawasan tersebut untuk menyepakati seluruh RUU tersebut.

"Dewan Komisi UE sekarang siap untuk bernegosiasi dengan Parlemen Eropa untuk menyelesaikan paket, sehingga menempatkan UE lebih dari sebelumnya di barisan depan memerangi perubahan iklim," kata Menteri Prancis yang membidangi Transisi Energi Agnes Pannier-Runacher.

Keputusan untuk memperkenalkan target pengurangan emisi CO2 100% pada 2035 untuk mobil dan van baru akan secara efektif melarang penjualan mobil baru bertenaga bensin atau diesel di negara-negara UE.

Setelah negosiasi penuh, mereka sepakat untuk membentuk dana UE senilai 59 miliar Euro (US$61 miliar) untuk melindungi warga berpenghasilan rendah dari biaya kebijakan selama 2027-2032. Lithuania adalah satu-satunya negara yang menentang perjanjian akhir, setelah gagal mencari dana yang lebih besar bersama Polandia, Latvia, dan lainnya yang khawatir pasar CO2 baru nantinya dapat meningkatkan biaya energi.

Finlandia, Denmark, dan Belanda meminta iuran lebih kecil dari tagihan yang disepakati untuk ketiganya di atas dari negara lain di UE. Kelompok pebisnis sektor transportasi bersih di Eropa menilai kesepakatan itu sangat bersejarah.


Baca juga: Tentara Israel Bunuh Anggota Jihad Islam dalam Bentrokan Jenin


"Bersejarah karena menghancurkan cengkeraman industri minyak atas transportasi. Ini permainan untuk mesin pembakaran internal di Eropa," kata kelompok itu.

Kesepakatan itu menimbulkan tantangan besar bagi pembuat mobil Jerman, yang telah lama mengandalkan penjualan kendaraan yang semakin besar dan boros bahan bakar fosil untuk keuntungan mereka. Tiga kelompok di Jerman yaitu yang pro energi hijau, pro-bisnis dan pemerintah telah mendapatkan kesepakatan untuk mendukung transisi energi.

Pemerintah Jerman mengatakan kesepakatan itu juga akan membuat Komisi Eropa membuat proposal yang memungkinkan mobil yang berjalan secara eksklusif dengan bahan bakar elektronik netral iklim untuk terus dijual setelah 2035.

"Ini adalah langkah maju yang besar dan mengarahkan sektor transportasi ke jalur netralitas iklim," kata Menteri Lingkungan Jerman Steffi Lemke.

Dengan menyatakan bahwa hanya mobil dan kendaraan ringan yang tidak mengeluarkan CO2 yang dapat dijual mulai 2035, "Kami mengirimkan sinyal yang jelas bahwa kami perlu memenuhi target iklim. Ini memberi industri mobil keamanan perencanaan yang dibutuhkannya," katanya.

UE menginginkan penurunan emisi gas rumah kaca dari transportasi pada 2050 melalui mobil listrik. Namun UE masih kekurangan stasiun pengisian listrik untuk kendaraan.

Transportasi menyumbang sekitar 25% dari semua emisi gas rumah kaca di UE. Selain perjanjian penting tentang mobil listrik, paket tersebut juga menampilkan reformasi pasar karbon UE dan penciptaan dana iklim sosial.

Masalah khusus itu menjadi lebih sensitif secara politik karena perang Rusia di Ukraina telah membuat harga bahan bakar melonjak. Tujuan keseluruhannya adalah untuk menempatkan UE di jalur yang tepat untuk memperbaiki iklim pada 2050 dan untuk mendorong Amerika Serikat juga Tiongkok, melakukan hal sama. (Aljazeera/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya