Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
Anggota parlemen Pakistan akan memilih pemimpin oposisi Shehbaz Sharif sebagai perdana menteri berikutnya setelah mantan bintang kriket Imran Khan digulingkan dalam mosi tidak percaya.
Sebuah blok oposisi bersatu mengumpulkan 174 anggota parlemen untuk memilih melawan Khan setelah Minggu (10/4) tengah malam di Islamabad.
Parlemen bersidang lagi pada Senin untuk memilih penggantinya, setelah Khan mengumpulkan pendukung di kota-kota di seluruh negeri pada Minggu malam untuk menentang apa yang disebutnya "perubahan rezim yang didukung AS".
Penggulingan Khan terjadi setelah perselisihan dengan tentara Pakistan atas berbagai masalah, termasuk campur tangan dalam promosi militer, hubungannya yang buruk dengan AS dan manajemen ekonomi yang melihat kenaikan inflasi pada laju tercepat kedua di Asia.
Militer Pakistan telah memerintah negara itu selama hampir setengah dari 75 tahun sejarahnya dan tidak ada perdana menteri yang menyelesaikan masa jabatan secara penuh pada waktu itu.
Perombakan politik di negara berpenduduk terbesar kelima di dunia itu kemungkinan akan segera menyeimbangkan kembali kebijakan luar negeri Pakistan terhadap AS dan Eropa.
Khan telah menggeser Pakistan lebih dekat ke Rusia dan Tiongkok, dan berusaha menyabotase mosi tidak percaya dengan mengklaim pemerintahan Biden berkonspirasi dengan oposisi untuk menyingkirkannya dari kekuasaan.
Khan dan anggota parlemen Pakistan Tehreek-e-Insaf berencana untuk mengundurkan diri dari Majelis Nasional setelah perdana menteri baru dilantik, menurut cuitan di Twitter dari rekan dekat dan anggota parlemen Chaudhry Fawad Hussain.
Hal itu, kata seorang profesor di Sekolah Politik dan Hubungan Internasional di Universitas Quid-i-Azam Zafar Nawaz Jaspal, akan menambah tekanan pada Shehbaz Sharif untuk mengadakan pemilu.
"Ini adalah pertama kalinya di negara kami sepertiga anggota parlemen akan mengundurkan diri," katanya. "Itu akan melemahkan parlemen," ucapnya. (Straits Times/OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved