Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi memaparkan tiga fokus kerja sama internasional dalam bidang ekonomi digital di Presidensi G20 Indonesia 2022.
Dalam pembukaan “Digital Economy Working Group (DEWG) G20 2022” yang digelar secara virtual di Jakarta, Selasa (15/3) dia mengatakan kerja sama yang pertama adalah kolaborasi untuk mendukung inklusivitas.
“Global digital divide (kesenjangan digital global) masih terus terjadi akibat masalah aksesibilitas dan keterjangkauan,” katanya.
Retno menyebutkan sebanyak 2,9 miliar orang masih beraktivitas secara luring (luar jaringan/offline) dan 96 persen di antaranya berada di negara berkembang, sementara biaya akses ke jaringan internet pita lebar (broadband) masih mahal bagi separuh populasi dunia.
Untuk itu, kata dia, upaya konkret perlu lebih didorong untuk menjembatani ketimpangan tersebut, tidak hanya antara negara maju dan berkembang, tetapi juga antara perkotaan dan daerah terpencil.
“G20 perlu menjadi motor penggerak investasi global untuk membangun infrastruktur digital yang berkualitas, andal serta dapat dijangkau oleh semua, utamanya di negara berkembang,” katanya.
Fokus kedua, lanjut Retno, adalah kerja sama global dalam literasi digital yang sangat penting untuk terus diperkuat.
Menurut International Financial Corporation, sektor digital di Sub-Sahara, Afrika, diproyeksikan dapat membuka sebanyak 230 juta pekerjaan dan menghasilkan 120 miliar dolar AS (sekitar Rp1,72 kuadriliun) pada 2030.
Namun, untuk dapat meraih capaian tersebut, diperlukan peningkatan kapasitas bagi 650 juta orang.
“Literasi digital sangat krusial untuk membantu masyarakat memperoleh manfaat penuh dari transformasi digital, termasuk mendorong partisipasi lebih luas UMKM lokal dalam platform digital,” katanya.
Retno menambahkan penguatan kapasitas juga harus ditujukan bagi sektor pemerintah untuk membangun infrastruktur dan regulasi kondusif bagi pertumbuhan ekonomi digital.
“Karena itu, kerja sama internasional sangat diperlukan untuk memfasilitasi penguatan kapasitas digital bagi negara berkembang, termasuk dalam aspek pembiayaan,” katanya.
Fokus yang ketiga, kata Retno, adalah kerja sama internasional untuk membangun ekosistem digital yang aman.
Dia mengatakan masih ada kekhawatiran terhadap aspek keamanan ekosistem digital.
Satu dari empat orang memiliki ketidakpercayaan pada internet dan delapan dari 10 masyarakat global cemas akan privasi daring mereka terutama di negara berkembang.
“Kekhawatiran ini tentunya beralasan,” ujarnya.
Retno mengatakan potensi kerugian akibat pelanggaran data global diperkirakan mencapai 5 triliun dolar AS (Rp71,67 kuadriliun) pada 2024.
“Kolaborasi internasional, oleh karena itu, diperlukan untuk meningkatkan global trust dalam pemanfaatan platform digital,” katanya.
Retno mengatakan kepercayaan dapat dibangun melalui jaminan keamanan dan privasi data terkait pembayaran digital yang aman dan sistem perlindungan konsumen yang jelas. (OL-8)
Pada pertemuan sebelumnya pekan lalu para Menteri Luar Negeri G20, juga gagal menghasilkan kesepakatan lantaran perbedaan sikap terkait kondisi geopolitik.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi membeberkan kisah sukses Indonesia saat menjadi Presiden G20 2022 dan Ketua ASEAN 2023. Keberhasilan itu bukan hal yang mudah untuk diraih,
Acara ini merupakan pengakuan penting terhadap upaya kolaboratif antara FAO, Kemtan, dan Universitas IPB dalam menghadapi tantangan unik yang dihadirkan oleh pandemi.
Dalam mendorong pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 tersebut perlu dilakukan penguatan sejumlah strategi seperti pemanfaatan momentum bonus demografi melalui penciptaan generasi unggul.
BADAN Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama akan menggelar Forum Halal World di Jakarta pada 18-19 November 2023 dengan mengundang 118 lembaga halal dari 41 negara.
Arif Hidayat berharap seluruh negara Anggota G20 berkomitmen melanjutkan pencapaian Presidensi India selama G20 2023.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Rebranding ini bukan hanya perubahan logo dan akronim, melainkan penegasan identitas baru sebagai penyedia solusi teknologi terintegrasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved