Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Harga Minyak Melonjak akibat Kerusuhan di Kazakhstan

Atikah Ishmah Winahyu
09/1/2022 15:00
Harga Minyak Melonjak akibat Kerusuhan di Kazakhstan
Ilustrasi(AFP)

KERUSUHAN di negara anggota OPEC+ Kazakhstan telah mendorong harga minyak saat investor khawatir akan gangguan pasokan, tetapi pasar uranium tampaknya tidak terlalu terpengaruh meskipun negara Asia Tengah itu menjadi produsen terbesar kedua di dunia.

"Kerusuhan jelas dapat menghentikan produksi dan ekspor," kata Bjarne Schieldrop, seorang analis di bank Swedia SEB.

Baca juga: AS Siap Berdiskusi dengan Rusia tentang Rudal dan Latihan Militer

Selama seminggu, harga minyak mentah naik sekitar 5% dan pada hari Jumat Brent melebihi US$83 per barel, “menempatkannya pada level tertinggi sejak penurunan harga yang dipicu oleh kemunculan pertama varian Omikron pada akhir November," kata Carsten Fritsch, analis komoditas di Commerzbank.

Protes menyebar ke seluruh negara berpenduduk 19 juta itu pada minggu ini sebagai ungkapan kemarahan atas kenaikan harga bahan bakar gas cair (LPG) Tahun Baru, yang banyak digunakan untuk bahan bakar mobil.

Ribuan orang turun ke jalan di Almaty dan di provinsi barat Mangystau dalam protes yang meluas hingga mencakup slogan-slogan anti-pemerintah. Kekerasan meletus ketika polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah ribuan orang yang berunjuk rasa di Almaty, Selasa.

Hari berikutnya pengunjuk rasa menyerbu gedung-gedung pemerintah, membakarnya, dan keadaan darurat nasional diumumkan.

Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev pada hari Jumat menolak seruan untuk pembicaraan dengan pengunjuk rasa setelah berhari-hari kerusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengizinkan pasukannya untuk menembak mati tanpa peringatan.

Negara ini adalah produsen minyak terbesar di Asia Tengah dengan seperdua belas dari cadangan terbukti dunia, menurut Administrasi Informasi Energi AS (EIA). Kazakhstan memproduksi sekitar 1,8 juta barel per hari pada tahun 2020.

Negara ini juga merupakan produsen minyak terbesar kedua dalam kelompok produsen minyak utama OPEC+, di belakang Rusia. Hidrokarbon membentuk 21% dari PDB pada tahun 2020, menurut Bank Dunia.

“Produksi oleh Tengizchevroil, sementara telah disesuaikan sebagai akibat protes di ladang Tengiz,” kata Stephen Brennock dari pialang PVM.

Tetapi beberapa analis mengatakan tidak ada indikasi bahwa produksi minyak telah terpengaruh secara serius.

Pada hari Jumat, produksi di tiga ladang teratas negara itu dikatakan akan berlanjut, menurut Brennock. "Kerusuhan di Kazakhstan adalah bullish dalam jangka pendek," kata Neil Wilson, seorang analis di Markets.com.

Pada penutupan perdagangan Jumat, harga minyak mentah turun sedikit, dengan Brent turun 0,28% menjadi US$81,76 dan West Texas Intermediate turun 0,54% pada US$79,03. Tambang uranium sebagian besar tidak terpengaruh

Kazakhstan, negara terbesar kesembilan di dunia, kaya akan mangan, besi, krom, dan batu bara.

Negara inj juga memiliki cadangan uranium terbesar kedua di dunia di belakang Australia, menurut laporan tahunan komoditas Cyclope, menyumbang 40% dari produksi dunia, menurut kelompok konsultan CRU.

Toktar Turbay, seorang analis di CRU, mengatakan krisis saat ini hanya akan menciptakan ketidaknyamanan kecil daripada apa pun, karena pelanggan terbesar Tiongkok telah mengumpulkan cukup uranium untuk memenuhi kebutuhannya dalam jangka pendek.

Tambang uranium Kazakhstan terletak di daerah terpencil di wilayah Turkestan selatan, yang sebagian besar tidak terpengaruh oleh protes dan bentrokan yang sedang berlangsung di dalam negeri, menurut analis. "Lebih dari setengah ekspor uranium Kazakh pergi ke Tiongkok.”

"Mungkin ada beberapa kendala logistik dengan pengiriman produk ke perbatasan karena rute utama melewati wilayah Almaty," tambah Turbay, mengacu pada wilayah di mana bentrokan paling serius telah terjadi. (Aiw/France24/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya