Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BRASIL menghapus aturan sertifikat vaksinasi covid-19 bagi pelancong asing yang tiba di negara itu, meskipun ada rekomendasi dari regulator kesehatan nasional.
Langkah tersebut dilakukan setelah Presiden Jair Bolsonaro membandingkan mandat tersebut dengan tali untuk hewan.
Baca juga: Menlu: Indonesia Komitmen Tambah 1.000 Personel Penjaga Perdamaian
Menteri Kesehatan Marcelo Queiroga mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan di kepresidenan bahwa orang tidak dapat didiskriminasi antara yang telah divaksinasi dan tidak divaksinasi untuk memberlakukan pembatasan.
Namun, Queiroga mengatakan bahwa dengan karakteristik dari varian Omicron yang masih belum diketahui, Brasil akan memerlukan karantina selama lima hari untuk pelancong yang tidak divaksinasi, seperti yang direkomendasikan oleh regulator kesehatan Anvisa.
“Setelah periode itu dan dengan menunjukkan hasil tes PCR negatif, orang asing yang bepergian sebagai turis dapat memanfaatkan keindahan Brasil kami yang bagus," kata Queiroga.
Sampai saat ini, satu-satunya persyaratan adalah menunjukkan hasil tes PCR negatif.
"Terkadang lebih baik kehilangan nyawa daripada kehilangan kebebasan," tambah Queiroga, menggemakan pernyataan Bolsonaro sebelumnya.
Menjelang pengumuman, Bolsonaro yang belum divaksinasi menolak permintaan Anvisa untuk paspor kesehatan.
"Kami bertanya, mengapa paspor kesehatan? Tali apa yang ingin mereka pakai pada rakyat Brasil? Di mana kebebasan kami? Saya lebih baik mati daripada kehilangan kebebasan saya," kata mantan perwira militer itu.
Brasil telah menderita lebih dari 615.000 kematian akibat covid-19 sejak awal pandemi, kedua setelah Amerika Serikat dalam jumlah absolut. (Aiw/France24/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved