Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Para diplomat dari Uni Eropa, Rusia dan Iran, pada Senin, menyatakan optimisme di tengah putaran baru pembicaraan nuklir Iran. Pembicaraan tersebut dilakukan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 setelah jeda selama lebih dari lima bulan.
"Saya merasa sangat positif tentang apa yang saya lihat hari ini," kata Enrique Mora, wakil sekretaris jenderal European External Action Service yang memimpin pembicaraan itu, setelah pertemuan tersebut.
Jelas ada keinginan delegasi Iran untuk menghidupkan kembali JCPOA, tambah Mora, yang merujuk pada Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Di Twitter, perwakilan tetap Rusia untuk organisasi internasional di Wina, Mikhail Ulyanov, mengatakan bahwa para pihak menyetujui langkah segera lebih lanjut selama putaran ketujuh negosiasi yang dimulai dengan cukup berhasil.
Sementara itu, negosiator utama Iran dan Wakil Menteri Luar Negeri Ali Bagheri Kani juga menyatakan optimisme setelah pembicaraan tersebut.
Namun, masih harus dilihat apakah optimisme tersebut dapat diubah menjadi hasil nyata ketika diplomat dari Tiongkok, Rusia, Inggris, Prancis dan Jerman, selain Iran, berkumpul pada Senin di hotel Palais Coburg untuk mencoba menghidupkan kembali kesepakatan 2015.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, pada Jumat, mengatakan bahwa Iran serius tentang pembicaraan nuklir yang akan datang dan menginginkan kesepakatan yang baik dan dapat diverifikasi.
"Jika pihak lain siap untuk kembali ke kewajiban penuh mereka dan mencabut sanksi, kesepakatan yang baik dan bahkan segera dapat dicapai," kata Amir Abdollahian dalam percakapan telepon dengan Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.
Putaran terakhir pembicaraan mengenai pemulihan kesepakatan 2015 itu diadakan pada Juni. Pemerintah AS di bawah Donald Trump menarik diri dari perjanjian 2015 pada Mei 2018 dan secara sepihak memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. Menanggapi itu, Iran secara bertahap berhenti menerapkan sebagian dari komitmennya terhadap kesepakatan itu sejak Mei 2019.
Tim perunding baru Iran telah mengajukan tuntutan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir, termasuk penghapusan semua sanksi AS, mekanisme verifikasi untuk penghapusan embargo, dan jaminan dari Amerika Serikat bahwa pemerintahan berikutnya tidak akan melanggar kesepakatan itu. (Xinhua/OL-12)
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Pemred media Iran Kayhan menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan eksekusi terhadapnya.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
PAKAR Hubungan Internasional UGM, Muhadi Sugiono, berpendapat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia perlu mengambil sikap yang jelas dan tegas atas perang Iran-Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved