Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Presiden Jokowi Pastikan Empat WNI Sandera Abu Sayyaf dalam Kondisi Baik

Desi Angriani/MTVN
26/4/2016 13:48
Presiden Jokowi Pastikan Empat WNI Sandera Abu Sayyaf dalam Kondisi Baik
(Antara/Puspa Perwitasari)

PRESIDEN Joko Widodo memastikan kondisi empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera Kelompok Militan Abu Sayyaf dalam kondisi baik.

"Sampai saat ini sandera masih baik kondisinya, tidak ada masalah," kata Presiden di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Selasa (26/4).

Menurutnya, operasi pembebasan sandera di negara lain begitu rumit. Militer Indonesia tidak bisa begitu saja melakukan intervensi dan memasuki perairan Filipina. Pemerintah, kata dia, harus melalui proses izin yang cukup panjang hingga ke parlemen Filipina.

"Kalau mau masuk ke sana juga harus ada izin. Kalau misalnya kita mau gunakan TNI kita juga harus ada izin.Pemerintah Filipina pun harus dapat persetujuan dari parlemen. Ini yang agak menyulitkan kita," tutur dia.

Oleh sebab itu, Presiden tidak dapat memastikan dan menjamin kapan keempat WNI tersebut kembali ke Tanah Air. "Ya kita kan sulit yang lain kamu harus ngerti, yang lain sudah 6 bulan saja belum beres. Ada yang 8 bulan juga belum beres, malah kemarin sudah ada yang diekskusi, tidak segampang itu," tandasnya.

Sebelumnya, kapal berbendera Indonesia dibajak kelompok militan Filipina. Anak buah kapal diculik dalam peristiwa itu. Kapal dibajak sekembalinya dari wilayah Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan Utara.

Pembajakan terjadi sekitar pukul 18.31, Jumat (15/4). Kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi ini membawa sepuluh Anak Buah Kapal (ABK). Dalam kejadian tersebut, lima ABK selamat, satu tertembak sedangkan empat lainnya diculik.

Berdasarkan pernyataan Juru Bicara Militer Filipina Filemon Tan, tujuh orang bersenjata menggunakan kapal cepat berwarna biru menyerang dua kapal berbendera Indonesia di luar perairan Pulau Sitangkay di Tawi-Tawi. Lokasi ini berdekatan dengan wilayah perbatasan Malaysia di Sabah.

"Kami tidak tahu pasti siapa yang menculik mereka. Namun wilayah tak bertuan itu merupakan wilayah operasi Abu Sayyaf," ujar Tan seperti dilansir Reuters (20/4).(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya