Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rouhani: Kembalinya Kesepakatan Nuklir Iran Tergantung Kemauan

Lidya Tannia Bangguna
03/6/2021 09:48
Rouhani: Kembalinya Kesepakatan Nuklir Iran Tergantung Kemauan
Presiden Iran Hassan Rouhani(AFP/Iranian Presidency)

PRESIDEN Iran Hassan Rouhani, Rabu (2/6), mengatakan terobosan dalam pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir membutuhkan kemauan di luar kekuasaannya.

Rouhani adalah arsitek utama Iran dari perjanjian nuklir 2015 yang disepakati bersama beberapa negara kekuatan dunia.

Namun, keputusan akhir mengenai negosiasi Wina, yang sedang berlangsung itu, berada di tangan pemimpin tertinggi Republik Islam Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Baca juga: Kapal Angkatan Laut Iran Tenggelam usai Terbakar di Teluk Oman

"Masalah utama kami dengan Amerika Serikat dalam negosiasi ini telah diselesaikan dan hanya ada beberapa masalah kecil yang tersisa, saat kami akan bernegosiasi dan menghasilkan hasil," kata Rouhani, pada pertemuan kabinet yang disiarkan di televisi.

“Kalau ada kemauan di pemerintahan sekarang, hal itu sudah selesai,” imbuhnya.

Rakyat Iran akan memberikan suara pada 18 Juni mendatang untuk pemilihan presiden baru.

Rouhani telah menjabat maksimum dua masa jabatan berturut-turut yang diizinkan berdasarkan konstitusi. Dia akan menyerahkan kekuasaan pada Agustus mendatang.

Negosiasi telah berlangsung sejak April lalu di ibu kota Austria antara Iran dan anggota yang tersisa untuk kesepakatan, Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, dan Rusia.

Mikhail Ulyanov, utusan Rusia pada pembicaraan tersebut, mengatakan melalui Twitter bahwa mereka telah mencapai titik saat berbagai negara perlu berkonsultasi dengan ibu kota mereka masing-masing.

Negosiasi tersebut telah dihentikan pada Rabu (2/6) tetapi akan dilanjutkan pada akhir minggu depan, tambahnya.

Negosiator Uni Eropa Enrique Mora, yang memimpin pembicaraan di Wina, mengatakan kepada wartawan, Rabu (2/6) bahwa dia berharap itu akan menjadi putaran terakhir negosiasi.

"Tapi kami akan terus bekerja dan saya yakin pada putaran berikutnya minggu depan kami akhirnya akan mencapai kesepakatan," tambahnya.

Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter berbicara tentang kemajuan, sambil memperingatkan bahwa mencapai kesepakatan bukanlah proses yang cepat atau mudah. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya