Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Trudeau Berjanji Dukung Masyarakat Adat Kanada

Lidya Tannia Bangguna
02/6/2021 05:54
Trudeau Berjanji Dukung Masyarakat Adat Kanada
Sepatu, mainan, dan bunga diletakkan di Gedung Parlemen di Ottawa, Kanada, setelah jenazah ratusan anak suku asli ditemukan di bekas sekolah(AFP/Dave Chan)

PERDANA Menteri Kanada Justin Trudeau, Senin (31/5), mengungkapkan kesedihan sambil menjanjikan tindakan nyata untuk mendukung masyarakat adat setelah jasad  215 anak-anak adat ditemukan di sebuah sekolah asrama tua.

"Sebagai seorang ayah, saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya anak-anak saya diambil dari saya," kata Trudeau dalam konferensi pers.

"Dan, sebagai perdana menteri, saya terkejut dengan kebijakan memalukan yang mencuri anak-anak adat dari komunitas mereka," tambahnya.

Baca juga: Paus Fransiskus Merevisi Hukum Gereja Katolik

Trudeau, yang telah menjadikan rekonsiliasi dengan hampir 1,7 juta penduduk asli Kanada sebagai prioritas pemerintahannya, sejak berkuasa pada 2015 lalu, mengatakan ia akan berbicara dengan para menterinya untuk menopang hal-hal selanjutnya yang perlu dilakukan.

Menurutnya, menggali situs pemakaman sekolah di seluruh Kanada akan menjadi bagian penting dalam menemukan kebenaran.

Ia pun berjanji akan selalu mendukung komunitas adat dan berupaya memulihkan trauma keluarga korban.

"Kanada akan berada di sini untuk mendukung komunitas adat saat kami menemukan sejauh mana trauma ini dan mencoba memberikan kesempatan bagi keluarga dan komunitas untuk pulih," ujar Trudeau

Suku Tk'emlups te Secwepemc, pekan lalu, mengatakan mereka telah menggunakan radar penembus tanah untuk mengonfirmasi jenazah para siswa yang bersekolah di dekat Kamloops, British Columbia.

Sekitar 150.000 anak muda Indian dari suku Inuit dan Metis secara total terdaftar secara paksa di sekolah-sekolah asrama, tempat para siswa dilecehkan secara fisik dan seksual oleh kepala sekolah dan guru yang melucuti budaya dan bahasa mereka.

Hari ini, pengalaman-pengalaman itu disalahkan atas tingginya angka kemiskinan, alkoholisme, dan kekerasan dalam rumah tangga, serta tingkat bunuh diri yang tinggi, di masyarakat adat Kanada.

Komisi kebenaran dan rekonsiliasi telah mengidentifikasi nama-nama, atau informasi tentang, setidaknya 4.100 anak yang meninggal karena pelecehan atau penelantaran saat bersekolah di sekolah asrama. Diperkirakan jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi.

Komisi menyimpulkan dalam sebuah laporan pada 2015 bahwa lebih dari satu abad pelanggaran di sekolah-sekolah itu sama dengan "genosida budaya."

Trudeau pun mengajak masyarakat untuk memikirkan masa depan dari komunitas adat ini.

"Pikirkan komunitas mereka yang tidak akan pernah melihat mereka lagi. Pikirkan harapan mereka, impian mereka, potensi mereka, semua yang akan mereka capai, semua yang mereka cita-citakan," katanya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya