Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
LEBIH dari 800 orang telah tewas oleh pasukan keamanan Myanmar sejak gelombang protes meletus di seluruh negeri setelah militer merebut kekuasaan dalam kudeta pada Februari.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara menggulingkan pemerintahan terpilih peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dan menahannya dan pejabat partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Baca juga: Topan Raksasa Hantam India, Tewaskan 20 Orang
Militer telah menanggapi aksi protes oleh pendukung pro-demokrasi di kota-kota besar dan kecil dengan kekuatan yang mematikan, sementara terjadi peningkatan pertempuran antara tentara dan pemberontak etnis di daerah perbatasan dan pasukan milisi yang baru dibentuk.
Hingga Senin (17/5), 802 orang telah tewas dalam tindakan keras junta terhadap lawan-lawannya, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
"Ini adalah jumlah yang diverifikasi oleh AAPP, jumlah kematian sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi," kata kelompok itu.
Kelompok tersebut merinci enam kematian tambahan termasuk di kota-kota di negara bagian Chin dan di distrik kota utama Mandalay dan Yangon.
Sebelumnya, junta memperdebatkan jumlah warga sipil yang tewas dan mengatakan puluhan anggota pasukan keamanan juga tewas selama aksi protes tersebut.
Kelompok aktivis tersebut mengatakan 4.120 orang saat ini ditahan, termasuk 20 orang yang telah dijatuhi hukuman mati. (Nur/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved