Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pangeran Charles Mengkritik Penentang Penerima Vaksin Covid-19

Mediaindonesia.com
18/3/2021 06:00
Pangeran Charles Mengkritik Penentang Penerima Vaksin Covid-19
Pangeran Charles dalam suatu acara publik.(AFP )

Pangeran Charles dari Inggris pada Rabu (17/3) mengkritik mereka yang melobi untuk menentang vaksin virus korona dengan mengatakan suntikan itu dapat “melindungi dan membebaskan” sebagian publik yang paling rentan.

Baca juga : https://mediaindonesia.com/internasional/298904/pangeran-charles-positif-terjangkit-covid-19

Dalam artikel yang mencakup topik yang luas di Jurnal Kesehatan Masa Depan, di mana dia menyerukan adanya pendekatan yang terintegrasi dalam layanan kesehatan, pewaris tahta Inggris itu juga mengkritik mereka yang bersuara melawan suntikan vaksin Covid-19.

“Siapa yang mengira ... bahwa di abad ke-21 akan ada upaya lobi yang signifikan menentang vaksinasi, mengingat rekam jejaknya dalam memberantas berbagai penyakit yang mengerikan dan potensinya saat ini untuk melindungi dan membebaskan sebagian dari mereka yang paling rentan di masyarakat kita dari virus korona?” tulisnya.

Pangeran berusia 72 tahun itu sempat terkena virus korona pada Maret tahun lalu. Ia, dan anggota senior keluarga kerajaan Inggris lainnya, telah gencar mendukung vaksinasi.

Bulan lalu, Pangeran Charles dan istrinya Camilla (73 tahun) telah menerima dosis pertama dari vaksin Covid-19. sementara Ratu Elizabeth (94 tahun) telah mendorong publik untuk divaksinasi, menegaskan bahwa suntikan itu tidak sakit dan mereka yang ragu-ragu perlu memikirkan orang lain.

Meski demikian, fokus dari artikel pangeran itu, yang dipublikasikan pada Rabu, adalah pesan terkait pentingnya integrasi ilmu pengetahuan, kebijakan publik, dan perilaku pribadi dalam menghadapi isu kesehatan jangka panjang.

“Saya juga meyakini bahwa obat-obatan akan perlu mengkombinasikan ilmu pengetahuan biologis dan kepercayaan, harapan, aspirasi, dan pilihan pribadi,” kata Charles, yang menyerukan pendekatan dengan pikiran terbuka (open-minded) untuk pengobatan non-konvensional yang manfaatnya telah lama ia dukung meskipun terdapat kritik dari berbagai pihak di sektor medis profesional. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya