Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
LAYANAN jejaring sosial Facebook pada Senin (15/3), menyatakan akan melabeli semua postingan atau unggahan tentang vaksin covid-19. Hal ini usai dikritik oleh anggota parlemen Amerika Setikat karena dianggap memberikan informasi yang salah soal vaksin tersebut.
Perusahaan media sosial itu juga menyebut akan meluncurkan alat di Amerika Serikat untuk memberi tahu informasi tentang di mana mendapatkan vaksin covid-19 kepada penggunanya dan menambahkan informasi soal area covid-19 ke Instagram.
Baca juga: Portugal Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Klaim dan konspirasi palsu tentang vaksin virus corona dikatakan telah berkembang biak di platform media sosial itu selama pandemi.
Facebook dan Instagram, yang baru-baru ini memperketat kebijakan mereka dinilai beberapa pihak menjadi wadah bagi oknum yang mempromosikan klaim palsu soal vaksin covid-19.
Chief Product Officer Facebook Chris Cox mengatakan dalam sebuah wawancara, perusahaannya telah mengambil tindakan atas klaim palsu yang viral itu dengan langkah serius.
"Hal terbaik yang dapat dilakukan di wilayah abu-abu atau keraguan yang luas itu adalah menunjukkan informasi yang berwibawa dengan cara membantu, menjadi bagian dari percakapan dengan pakar kesehatan," ucapnya dilansir dari Channel News Asia (CNA), Selasa (16/3).
Perusahaan juga mengatakan bahwa melabeli postingan di Facebook dan Instagram soal keamanan vaksin covid-19, lewat teks yang mengatakan vaksin tersebut sudah melalui tes keamanan dan efektivitas.
Sejak Februari lalu, Facebook menyebut telah menghapus 2 juta konten dari situsnya dan di Instagram terkait klaim palsu tentang virus korona dan vaksin. (CNA/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved