Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Akibat Kapal Karam, 39 Imigran Tewas di Perairan Tunisia

Atikah Ishmah Winahyu
10/3/2021 17:51
Akibat Kapal Karam, 39 Imigran Tewas di Perairan Tunisia
Sejumlah imigran yang diselamatkan kapal penjaga milik Libya.(AFP)

SEDIKITNYA 39 imigran dilaporkan tenggelam di lepas pantai Tunisia akibat dua kapal terbalik. Tim penyelamat menarik 165 imigran yang selamat dari sejumlah kapal karam ke tempat aman.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Tunisia Mohamed Zekri menyebut pencarian sementara ditangguhkan. Sebab, cuaca buruk berpotensi terjadi pada malam hari.

Belum jelas apa yang menyebabkan dua kapal itu terbalik. Namun, kapal yang meninggalkan pantai utara Afrika menuju Eropa kerap over kapasitas dan berangkat pada malam hari. Bahkan, dalam cuaca buruk untuk menghindari deteksi penjaga pantai.

Baca juga: Mayorkas, Imigran Pertama yang Jadi Menteri Keamanan Dalam Negeri

Adapun jenazah 39 imigran yang tenggelam sudah ditemukan. Juru Bicara Pengawal Nasional Tunisia Houcem Eddine Jebabli mengatakan sedikitnya 9 perempuan dan 4 anak tewas.

Sejumlah kapal diketahui meninggalkan pantai semalaman dan membawa sebagian besar imigran dari Afrika sub-Sahara. Mereka bertujuan untuk mencapai Eropa. Namun, mereka ditemukan oleh penjaga pantai di pelabuhan Sfax Tunisia.

Baca juga: PBB: Radiasi Nuklir tidak Merusak Kesehatan Warga Fukushima

Tahun lalu, terjadi lonjakan kapal darurat yang berupaya menyeberangi perairan Mediterania. Itu rute paling mematikan bagi calon imigran yang ingin pergi ke Eropa.

Sebanyak 94 kapal imigran telah dicegat sejak awal tahun. Jumlah ini lebih banyak dari periode yang sama pada 2020, yang tercatat 47 kapal. Sekitar 1.736 orang telah ditahan karena mencoba menyeberang.

Lebih dari setengah imigran yang ditangkap di perairan Tunisia berasal dari Afrika sub-Sahara. Tunisia telah dilanda krisis ekonomi dan pengangguran tinggi, bahkan sebelum pandemi covid-19.(Guardian/OL-11)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya