Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KEMENTERIAN Kesehatan Filipina, pada Rabu, mengatakan akan menyelidiki penggunaan ilegal vaksin covid-19 yang tidak resmi, setelah seorang penasihat presiden mengaku menerima suntikan vaksin Sinopharm yang diselundupkan ke negara itu.
Ramon Tulfo, seorang pembawa acara radio dan televisi selebriti dan utusan khusus untuk Tiongkok, mengungkapkan di kolom surat kabar pada 20 Februari dan juga dalam sebuah wawancara dengan One News bahwa dia menerima dosis vaksin pada Oktober dari batch yang juga digunakan oleh unit keamanan Presiden Rodrigo Duterte.
Baca juga: AS Telah Berikan 66,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19
"Saya mendapatkan vaksin dari seorang teman yang menyelundupkannya ke negara itu," kata Tulfo kepada One News.
Berita bulan lalu tentang unit pengawal Duterte yang menerima vaksin, yang dikatakan tanpa sepengetahuan presiden, memicu kritik dari anggota parlemen tentang akses istimewa dan pelanggaran hukum.
Beberapa pejabat pemerintah, kata Tulfo, juga menerima suntikan Sinopharm. Itu menambah spekulasi bahwa vaksin tersedia di pasar gelap.
Badan Pengawas Obat dan Makanan belum menyetujui penggunaan vaksin Sinopharm, yang membuat impor dan distribusinya ilegal. Sinopharm belum meminta izin penggunaan darurat di Filipina.
"Kami sedang menyelidiki karena tidak baik menerima inokulasi yang tidak melalui prosedur yang tepat," kata Kepala FDA Rolando Enrique Domingo. Wakil Menteri Kesehatan Filipina Rosario Vergeire mengatakan penerima vaksin tidak resmi juga bertanggung jawab.
Panggilan ke Sinopharm di Tiongkok tidak dijawab dan juru bicara unitnya yang mengembangkan vaksin covid-19 belum menanggapi pertanyaan tertulis.
Filipina belum memulai imunisasi atau menerima vaksin covid-19 apa pun yang telah disetujui untuk penggunaan darurat, meski memiliki jumlah kasus dan kematian tertinggi di Asia. (CNA/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved