Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
LIMA orang telah meninggal karena virus Ebola di Guinea, kata badan kesehatan pada Senin, ketika pemerintah dan kelompok bantuan mulai memberikan tanggapan mereka untuk mengatasi wabah tersebut.
Guinea mengumumkan wabah tersebut pada Sabtu - yang pertama di Afrika Barat sejak epidemi 2013-2016 yang menyebabkan lebih dari 11.300 orang tewas di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.
Baca juga: Junta Militer Myanmar Kembali Putus Koneksi Internet
Menurut laporan epidemiologi oleh badan kesehatan negara itu tertanggal 15 Februari, lima orang kini telah meninggal karena virus tersebut, meningkat dari jumlah empat korban tewas yang dilaporkan sebelumnya pada Senin.
Hanya satu dari korban yang dipastikan positif terkena Ebola, dengan empat lainnya terdaftar sebagai 'kasus yang mungkin terjadi'.
Dua orang lainnya dinyatakan positif, kata badan kesehatan, sementara 10 lainnya menunjukkan gejala.
Korban pertama yang dikonfirmasi adalah seorang perawat berusia 51 tahun, yang meninggal pada akhir Januari. Dia berasal dari Nzerekore dekat kota Gouecke.
Dua saudara laki-laki perawat yang menghadiri pemakamannya pada 1 Februari juga meninggal, kata seorang pejabat kesehatan yang tidak mau disebutkan namanya.
Masih belum jelas siapa korban lainnya atau apakah mereka menghadiri pemakaman perawat tersebut.
Kantor PBB Guinea mencuit di Twitter bahwa penerbangan pertama yang membawa para ahli dan peralatan sanitasi tiba di Nzerekore pada Senin.
Perdana Menteri Ibrahima Kassory Fofana mengatakan Guinea telah membentuk struktur untuk menangani jenis epidemi tersebut.
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Guinea Alfred George Ki-Zerbo, pada Senin, mengatakan bahwa vaksin Ebola bisa tiba di negara miskin berpenduduk 13 juta itu dalam 72 jam.
"Prioritas kami adalah menyelesaikan penilaian risiko di lapangan dan menganalisis dimensi lintas batas," katanya, yang mengacu pada daerah dekat perbatasan Liberia tempat virus itu muncul kembali. (AFP/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved