Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

WHO Serukan Perhatian pada Long Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
10/2/2021 10:25
WHO Serukan Perhatian pada Long Covid-19
Ilustrasi Covid-19(Ilustrasi )

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan penelitian, pengakuan, dan rehabilitasi yang lebih besar bagi penderita long covid-19 sambil mengumpulkan para ahli untuk berbagi wawasan tentang kondisi yang kurang dipahami tersebut.

WHO mengadakan seminar pertama dari serangkaian seminar terencana yang bertujuan memperluas pemahaman tentang kondisi pasca-covid-19, yang tidak hanya didengar dari para ilmuwan dan dokter tetapi juga dari para penderita itu sendiri.

Baca juga: Covid-19 Bukan dari Lab Wuhan, AS Ingin Kaji Laporan WHO

Sedikit yang diketahui tentang mengapa beberapa orang, setelah melalui fase akut covid-19, kesulitan untuk pulih dan menderita gejala yang berkelanjutan termasuk kelelahan dan kabut otak serta gangguan jantung dan neurologis.

Studi menunjukkan bahwa satu dari 10 kasus covid-19 berpotensi memiliki gejala yang berkepanjangan satu bulan setelah infeksi, yang berarti jutaan orang mungkin menderita penyakit yang berkelanjutan.

“Dengan mengalihkan perhatian pada pandemi virus korona ke kampanye vaksinasi, long covid seharusnya tidak jatuh melalui celah,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dia mengatakan, dampak Long covid pada masyarakat dan ekonomi mulai menjadi jelas, dan untuk alasan itu, orang mulai mendengarkan di luar komunitas medis.

“Meski tingkat penelitian terus meningkat, itu masih belum cukup,” tuturnya.

Dokter Inggris Gail Carson, dari International Severe Acute Respiratory and Emerging Infection Consortium, memperingatkan bahwa, "Covid yang berkepanjangan dapat menjadi pandemi dalam pandemi.”

Mempresentasikan temuan dari forum dukungan pasca-covid, dia mengangkat penderitaan para pasien di bawah radar. Bahkan bagi banyak orang yang tidak pernah harus dirawat di rumah sakit karena virus, kondisi mereka telah mengubah hidup.

"Orang-orang kehilangan pekerjaan, mereka kehilangan hubungan. Ada urgensi nyata untuk mencoba dan memahami ini," ujarnya.

Carson mengatakan bahwa long covid-19 pada anak-anak bahkan kurang dikenali atau dihitung dibandingkan pada orang dewasa. Dia pun mengaku terkejut bahwa hanya 45 dari lebih dari 5.000 proyek covid-19 yang didanai melihat long covid.

Kepala teknis WHO untuk covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan organisasi tersebut terus mempelajari aspek pandemi ini.

"Kami tahu bahwa lebih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan," katanya.

"Kita perlu menunjukkan kasih sayang satu sama lain, tetapi kita juga harus gigih untuk mendapatkan jawaban,” tandasnya. (CNA/OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya