Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Presiden Tegaskan Utamakan Dialog dalam Pembebasan 10 WNI

Basuki Eka Purnama
04/4/2016 09:37
Presiden Tegaskan Utamakan Dialog dalam Pembebasan 10 WNI
(Warga dan keluarga Bayu Oktavianto, salah satu warga yang disandera Abu Sayyaf, melakukan salat hajat di Klaten---ANTARA/ALOYSIUS JAROT NUGROHO)

PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya membebaskan 10 Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera di perairan Filipina.

"Opsi dialog tetap didahulukan untuk menyelamatkan yang disandera," ucap Presiden di Gelora Bung Karno, Minggu (3/4) malam.

Presiden menyampaikan bahwa dirinya secara khusus telah mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk berbicara dengan Pemerintah Filipina.

Selain itu, Presiden menggarisbawahi bahwa kejadian penahanan WNI berada di wilayah Filipina.

"Sehingga, tidak bisa kita masuk seenaknya. Tidak bisa," kata Presiden.

Meski lebih mengutamakan opsi dialog, pemerintah telah menyiapkan pasukan reaksi cepat di Tarakan, Kalimantan Utara. Bahkan Presiden mengatakan bahwa dirinya terus memantau persiapan pasukan reaksi cepat ini.

"Tapi untuk masuk ke wilayah negara lain harus ada izin, dan memang kemarin dilaporkan dari menteri luar negeri yang juga selalu saya kontak, harus ada izin dari parlemen Filipina. Nah ini yang masih belum," pungkas Presiden. (RO/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya