Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Pengajar Flinders University, Adelaide, Australia, Priyambudi Sulistiyanto mengatakan bahwa kemenangan telak partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), yang dipimpin Aung San Suu Kyi, dalam pemilu yang digelar pada November 2020 membuat panik militer Myanmar. Hal itu disampaikannya saat menanggapi penangkapan Aung San Suu Kyi dan para pejabat lainnya oleh militer Myanmar.
Hasil pemilu tersebut, dikatakannya, telah membuat takut pihak militer. Pasalnya, jelas dia, jika parlemen memiliki agenda untuk melakukan amandemen Kontitusi Myanmar tahun 2008 itu bisa dilakukan. Untuk diketahui, Konstitusi Myanmar baru bisa diubah jika disetujui 75% anggota parlemen, sebagaimana bunyi Pasal 436 Bab 12 konstitusi tersebut. "Itu hal yang menakutkan," katanya kepada Media Indonesia.
Terkait tuduhan militer Myanmar bahwa ada manipulasi dalam pemilu tahun lalu, kata Priyambudi, itu tidak terbukti. "Hasil investigasi laporan KPU Myanmar tidak ada buktinya. Pihak militer memakai alasan ada manipulasi kerja KPU. Akhirnya diputuskan Aung San Suu Kyi ditangkap," katanya.
Terkait situasi di Myanmar tersebut, kata Priyambudi, sebagai negara ASEAN ia menyarankan agar Indonesia untuk proaktif. Meski ASEAN mempunyai prinsip untuk tidak turut campur tangan, Indonesia bisa membantu Myanmar sebagai negara yang sudah melalui tahap transisi demokrasi melalui jaringan militernya.
"Saya sarankan Indonesia harus proaktif, bukan menggurui. Tidak harus secara terbuka, dibalik layar, melalui jaringan militer yang demokrat. Sesama purnawirawan mereka akan didengar. Jika terjadi instabilitas di Myanmar, itu akan mengguncang ASEAN," tandasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved