Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Herd Immunity tidak Mungkin di 2021

(AFP/Nur/Aiw/X-11)
13/1/2021 01:30
Herd Immunity tidak Mungkin di 2021
(Sumber: WHO/Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRCDukung)

KEPALA Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan memperingatkan, meskipun banyak negara mulai meluncurkan program vaksinasi untuk menghentikan covid-19, kekebalan kelompok atau herd immunity sangat tidak mungkin terjadi tahun ini.

Kekebalan itu muncul saat mayoritas penduduk kebal terhadap penyakit karena telah divaksin atau karena penyakit sudah menyebar luas.

'Bahkan saat vaksin mulai melindungi yang paling rentan, kita tidak akan mencapai tingkat kekebalan populasi atau kekebalan kelompok di 2021. Bahkan jika itu terjadi di beberapa negara, itu tidak akan melindungi orang-orang di seluruh dunia," ujarnya, kemarin.

Pendapatnya itu muncul untuk mendesak masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan. "Vaksin akan diberikan ke berbagai negara. Sementara itu, kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan, setidaknya selama setahun ini," tambahnya.

Dia juga memuji negara-negara serta perusahaan pembuat vaksin yang telah sukses menghasilkan vaksin dalam waktu tidak terlalu lama.

Para ilmuwan memperkirakan perlu ada tingkat vaksinasi sekitar 70% untuk menghasilkan kekebalan kelompok. Namun, ada yang khawatir bahwa sifat covid-19 yang sangat menular bisa membutuhkan ambang batas yang jauh lebih tinggi.

Terpisah, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS kemarin mengungkapkan bahwa hampir 9 juta warga Amerika telah menerima vaksinasi covid-19 pertama. Jumlah ini mewakili hampir sepertiga dari total 25 juta dosis yang didistribusikan ke negara bagian oleh pemerintah AS.

Presiden terpilih AS Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk mengirim lebih banyak dosis vaksin ke negara bagian. Namun, pandemi masih merenggut rata-rata sekitar 3.200 jiwa di seluruh AS setiap hari selama seminggu terakhir.

Sementara itu, perusahaan pembuat vaksin Moderna mengatakan kekebalan dari vaksin covid-19 Moderna bisa bertahan setidaknya satu tahun.

Produsen obat itu juga yakin bahwa teknologi messenger RNA (mRNA) yang digunakannya cocok untuk menyebarkan vaksin berdasarkan varian baru virus korona yang telah muncul di beberapa negara. Moderna sejauh ini sudah mengirim antara 600 juta dosis dan 1 miliar dosis vaksin. (AFP/Nur/Aiw/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya