Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

AS hingga Australia Kutuk Penangkapan Oposisi di Hong Kong

MI
11/1/2021 02:05
AS hingga Australia Kutuk Penangkapan Oposisi di Hong Kong
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne(AFP)

MENTERI luar negeri dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Australia mengutuk penangkapan terhadap lebih dari 50 aktivis oposisi di Hong Kong pekan lalu. Mereka menyerukan agar Tiongkok menghormati kebebasan orangorang di pulau itu.

Polisi Hong Kong melakukan penangkapan pada Rabu, tindakan keras terbesar sejak Tiongkok memberlakukan Undang-Undang Keamanan pada tahun 2020, yang menurut penentang ditujukan untuk menghilangkan perbedaan pendapat di bekas koloni Inggris itu.

“Jelas bahwa Undang-Undang Keamanan Nasional digunakan untuk menghapus perbedaan pendapat dan pandangan politik yang berlawanan,” kata para menteri luar negeri dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne pada Minggu.

“Kami menyerukan kepada otoritas pusat Hong Kong dan Tiongkok untuk menghormati hak dan kebebasan yang dijamin secara hukum dari rakyat Hong Kong tanpa takut ditangkap dan ditahan,” bunyi pernyataan tersebut.

Tokoh oposisi paling terkemuka di Hong Kong ditangkap ketika pihak berwenang mengatakan pemungutan suara tidak resmi tahun lalu untuk memilih kandidat oposisi dalam pemilihan kota adalah bagian dari rencana untuk menggulingkan pemerintah.


AS akan beri sanksi

Pada Kamis, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Washington mungkin akan memberi sanksi kepada mereka yang terlibat dalam penangkapan tersebut dan akan mengirim duta besar AS untuk PBB untuk mengunjungi Taiwan.

Undang-undang keamanan diberlakukan Beijing di bekas koloni Inggris pada Juni.

UU itu menghukum apa yang secara luas didefinisikan China sebagai pemisahan diri, subversi, terorisme, dan kolusi dengan pasukan asing hingga seumur hidup di penjara.

UU itu telah dikutuk Barat dan kelompok hak asasi manusia sebagai alat untuk menghancurkan perbedaan pendapat di kota semiotonom, yang diperintah China.

Pihak berwenang di Hong Kong dan Beijing mengatakan sangat penting untuk menutup lubang yang menganga dalam pertahanan keamanan nasional yang terekspos protes anti pemerintah dan anti-China yang terkadang disertai kekerasan. (Nur/SCMP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya