Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Penyerangan Kedua terhadap Bus di Suriah, 15 Tewas

Mediaindonesia.com
04/1/2021 23:44
Penyerangan Kedua terhadap Bus di Suriah, 15 Tewas
Penyerangan ISIS terhadap bus pada 30 Desember 2020 di Provinsi Deir Ezzor.(AFP/SANA)

ORANG-orang bersenjata menewaskan sedikitnya 15 orang di Suriah. Sebagian besar korban ialah tentara pemerintah. Para korban tengah bepergian dengan bus.

Menurut pengawas perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, Senin (4/1), itu merupakan penyergapan bus yang kedua dalam beberapa hari terakhir. Serangan pada Minggu (3/1) malam tersebut mengakibatkan kematian delapan tentara, empat pejuang sekutu, dan tiga warga sipil.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung. Akan tetapi pengawas mengatakan kelompok jihadis ISIS yang harus disalahkan.

Sebanyak 15 orang lain terluka yang berada di mobil dan truk bahan bakar. Penyerangan itu berlangsung di daerah Wadi al-Azib Provinsi Hama.

Kantor berita resmi Suriah SANA mengatakan serangan teroris itu menewaskan sembilan orang. Semua warga sipil.

Pekan lalu, ISIS mengatakan telah menyergap bus pada 30 Desember di Provinsi Deir Ezzor timur Suriah, menewaskan sedikitnya 37 tentara.

ISIS pada 2014 menguasai sebagian besar Suriah dan Irak dengan memproklamasikan kekhalifahan lintas batas. Di Suriah, kelompok itu berhasil diatasi pada Maret 2019. Tapi sel-sel tidur ISIS terus melancarkan serangan di gurun Badia yang luas membentang dari Suriah tengah ke timur hingga perbatasan dengan Irak.

"Kelompok itu sejak musim semi lalu meningkatkan aktivitas dan melancarkan serangan terhadap pasukan rezim di Badia," kata kepala Observatorium Rami Abdel Rahman.

Analis Aymenn al-Tamimi mengatakan penyergapan terbaru mencerminkan kesulitan dalam menghentikan sel-sel tidur di wilayah yang begitu luas.

"Pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya harus mencakup wilayah yang sangat luas dan berpenduduk jarang sehingga mudah bagi ISIS untuk bertahan hidup dan melakukan serangan," katanya.

Lebih dari 387.000 orang telah tewas dan jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak perang saudara Suriah meletus pada 2011. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya