Perusahaan Tiongkok Menangkan Tender Minyak di Irak

Insi Nantika Jelita
03/1/2021 23:19
Perusahaan Tiongkok Menangkan Tender Minyak di Irak
Ilustrasi(AFP)

IRAK menyetujui kesepakatan pasokan minyak bernilai miliaran dolar dengan sebuah perusahaan Tiongkok, menurut kantor berita resmi negara Arab itu (3/1).

BUMN minyak Irak bernama SOMO, memilih perusahaan Tiongkok setelah menerima tawaran dari beberapa pedagang, kata Manajer Umum SOMO Alaa Al-Yasiri.

Bloomberg melaporkan, perusahaan ZhenHua Oil Co dari Tiongkok yang bergerak dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas sebagai pemenang tender tersebut. Perusahaan itu dikabarkan memiliki proyek minyak dan gas di Irak, Pakistan, Kazakhstan, dan Suriah.

SOMO menawarkan untuk memasok sekitar 130.000 barel minyak mentah per hari selama lima tahun, menurut surat yang dikirimkan kepada para pedagang pada November. Mereka mencari pembayaran di muka untuk satu tahun pasokan, dengan harga yang akan menghasilkan lebih dari US$ 2 miliar, menurut perhitungan Bloomberg

"Irak mendapat US$ 2 miliar tanpa bunga dengan premi di atas harga. Ada persaingan ketat antara dua perusahaan Eropa dan Tiongkok, dan perusahaan Tiongkok menang," kata Al-Yasiri.

Kesepakatan pembayaran di muka, yang dilakukan Iraq, adalah contoh terbaru dari pinjaman Tiongkok kepada produsen minyak yang kesulitan mendapatkan pasokan minyak.

Kesepakatan pasokan minyak tersebut dianggap dapat menarik minat yang luas di antara para pedagang besar. Bloomberg menyebut, kontrak tersebut akan menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah baru-baru ini dan memungkinkan pemenang untuk mengirimkan minyak mentah ke mana pun yang diinginkannya selama setahun.

Biasanya, minyak mentah Timur Tengah dijual dengan klausul ketat guna mencegah pedagang dan penyuling menjual kembali barel ke berbagai wilayah.

"Fleksibilitas yang diberikan Irak kepada perusahaan adalah kebebasan untuk menentukan hari pemuatan kiriman, tujuan ekspor, kemungkinan dijual kembali dan serangkaian keuntungan pemasaran sebagai imbalannya," kata Al-Yasiri. (Bloomberg/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya