Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

India Setujui Vaksin Korona untuk Penggunaan Darurat

MI
04/1/2021 00:25
India Setujui Vaksin Korona untuk Penggunaan Darurat
Vaksin covid-19(AFP)

INDIA telah mengizinkan penggunaan darurat dua vaksin virus korona yang dikembangkan oleh AstraZeneca-Universitas Oxford dan perusahaan farmasi lokal Bharat Biotech. Hal itu disampaikan oleh regulator obat negara tersebut pada Minggu (3/1).

“Vaksin dari Serum Institute (vaksin AstraZeneca/Oxford) dan Bharat Biotech sedang disetujui untuk penggunaan terbatas dalam situasi darurat,” kata Jenderal Pengawas Obat India VG Somani dalam sebuah pengarahan.

Perdana Menteri Narendra Modi mencicit lewat Twitter bahwa persetujuan jalur cepat adalah titik balik yang menentukan untuk memperkuat pertarungan yang mempercepat jalan menuju negara yang lebih sehat dan bebas covid-19.

India adalah negara paling terinfeksi kedua di dunia dengan lebih dari 10,3 juta kasus dan hampir 150.000 kematian, meskipun tingkat infeksinya telah turun secara signifi kan dari puncaknya pada pertengahan September 2020.

Pemerintah telah mengadakan latihan nasional menjelang kampanye inokulasi massal dan 96.000 petugas kesehatan telah dilatih untuk memberikan vaksin.

Saat berbicara kepada wartawan seusai pengarahan, Somani menambahkan bahwa regulator obat tidak akan pernah menyetujui apa pun jika ada masalah keamanan sekecil apa pun. “Vaksinnya seratus persen aman,” katanya. Adapun efek samping seperti demam ringan, nyeri dan a lergi, katanya, biasa terjadi pada setiap vaksin.

Serum Institute, produsen vaksin terbesar di dunia, telah mengatakan bahwa mereka membuat antara 50 juta dan 60 juta dosis vaksin AstraZeneca/Oxford sebulan. Setelah persetujuan tersebut, Kepala Eksekutif Serum Institute Adar Poonawalla mengatakan bahwa vaksin akan siap diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang.

Suntikan yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech, yang saat ini dikelola di beberapa negara, harus disimpan pada suhu -70 derajat Celsius dan hanya dapat dipindahkan beberapa kali. Itu jadi tantangan khusus di India karena suhu musim panas di sana dapat mencapai 50 derajat.

India, yang membuat sekitar 60% vaksin secara global, berencana mengimunisasi sekitar 300 juta orang pada Juli 2021. India akan memprioritaskan petugas kesehatan, layanan darurat, dan mereka yang rentan secara klinis karena usia atau kondisi yang sudah ada sebelumnya.

Program vaksinasi India yang ada telah menjangkau sekitar 55 juta orang per tahun, memberikan 390 juta suntikan gratis untuk belasan penyakit.

Menteri Kesehatan Harsh Vardhan menyerukan kampanye untuk melawan ‘rumor menyesatkan’ yang mungkin membuat orang takut untuk mendapatkan vaksin. (Nur/AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya