Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

TNI Terus Berkoordinasi dengan Filipina Terkait Penyanderaan WNI

Basuki Eka Purnama
30/3/2016 12:31
TNI Terus Berkoordinasi dengan Filipina Terkait Penyanderaan WNI
(Penjaga pantai Filipina di Mindanao, 25 September 2015---AFP/DENNIS JAY SANTOS)

PANGLIMA TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku terus berkoordinasi dengan pemerintah Filipina dalam upaya pembebasan 10 WNI yang disandera perompak kelompok Abu Sayyaf di negara tersebut.

"Seperti telah disampaikan Menlu Retno Marsudi, prioritas kita adalah menyelamatkan warga negara. Berdasarkan monitor dan koordinasi dengan tim dari Filipina, mereka sudah tahu tempatnya. Saya menyampaikan kepada mereka apapun yang diperlukan pemerintah Filipina, kami siap," tegas Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (30/3).

Ketika ditanyakan, apakah benar TNI sudah menyiapkan pasukan di pangkalan di Tarakan, Panglima menjawab, semua personel TNI siap di Tarakan karena memang ada pangkalan TNI Angkatan Laut .

"Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di sana sedang melakukan persiapan kegiatan latihan setiap tahun. Dimana tempat latihannya, itu tergantung saya," jelas jenderal bintang empat ini.

Kerja sama militer antara TNI dan Filipina, tambah dia, sangat baik dan terbuka.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan pasukan TNI sudah siap apabila tentara Filipina meminta bantuan Indonesia untuk menangani perompak yang membajak dua kapal Indonesia dan menyandera 10 WNI.

"Saya rasa tentara sudah siap semua tinggal tergantung sana, karena rumah orang. Kalau dia (Filipina) bilang siap kita 'nonton saja', kalau dia minta bantuan kita tangani," kata Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan saat ini kapal-kapal patroli TNI sudah disiapkan untuk mengantisipasi berbagai macam kemungkinan kejadian.

Namun, Ryamizard menekankan bahwa pasukan militer Indonesia tidak bisa seenaknya melakukan operasi di wilayah Filipina, sehingga perlu izin dari otoritas negara tersebut. (Ant/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya