Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

CDC Buat Panduan Vaksinasi

Atikah Ishmah Winahyu
21/12/2020 00:45
CDC Buat Panduan Vaksinasi
Vaksin covid-19(AFP)

SEMUA jenis vaksin pasti memiliki efek samping, tak terkecuali vaksin covid-19. Akan tetapi, efek samping vaksin biasanya ringan dan ter golong singkat. Pusat Pengendalian dan Perlindungan Penyakit (CDC) pun membuat panduan baru untuk mengelola efek samping vaksin covid-19.

“Siapa pun yang memiliki reaksi parah terhadap vaksin covid-19 seharusnya tidak mendapatkan suntikan kedua,” kata CDC.

“Orang yang mengalami reaksi alergi parah terhadap bahan apa pun dalam vaksin covid19 harus menghindari formulasi vaksin yang
mengandung bahan tersebut,” lanjutnya.

Hingga saat ini terdapat dua vaksin covid19 yang telah disetujui di Amerika Serikat di bawah otorisasi penggunaan darurat.

Individu dengan riwayat reaksi alergi parah terhadap vaksin harus berkonsultasi dengan dokter mereka tentang suntikan covid-19. Meski begitu, CDC mengatakan orang dengan alergi parah terhadap makanan, hewan peliharaan, lateks, atau kondisi lingkungan serta orang dengan alergi obat oral atau riwayat keluarga dengan reaksi alergi parah masih bisa divaksinasi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat sedang menyelidiki sekitar lima reaksi alergi yang terjadi setelah masyarakat diberikan vaksin covid-19 Pfi zer dan BioNTech di sana minggu ini.

Pada Jumat, FDA mengatakan bahwa vaksin Moderna, yang menerima otorisasi penggunaan darurat, tidak boleh diberikan kepada individu dengan riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen suntikan.

Sementara itu di Inggris, regulator medis telah mengatakan bahwa siapa pun dengan riwayat anafi laksis, atau reaksi alergi parah terhadap obat atau makanan, tidak boleh diberi vaksin covid-19 Pfi zer-BioNTech.


Vaksinasi massal

Israel menggelar vaksinasi covid-19 massal pada Minggu (20/12). Sekitar 60 ribu orang akan divaksinasi dalam sehari untuk mencegah penyebaran infeksi covid-19.

Petugas kesehatan, orang tua, warga berisiko tinggi, dan warga yang berusia lebih dari 60 tahun menjadi prioritas vaksinasi. Israel mengatakan telah mendapatkan dosis yang cukup untuk sebagian besar dari 9 juta warga dari Pfi zer dan Moderna.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan akan memberikan contoh dan berkeras menjadi orang Israel pertama yang divaksinasi. Dia pun mendapatkan vaksin pada Sabtu (19/12) malam.

Menteri Kesehatan negara itu juga menerima vaksin pada Sabtu. Israel memiliki perjanjian dengan Pfizer terkait pembelian 8 juta dosis vaksin yang cukup untuk mencakup hampir setengah dari populasi negara itu karena setiap orang membutuhkan dua dosis. Israel mencapai kesepakatan terpisah dengan Moderna awal bulan ini untuk membeli 6 juta dosis vaksin, yang cukup untuk 3 juta orang Israel lainnya.

Swiss dilaporkan mengeluarkan izin penggunaan vaksin covid-19 milik Pfi zer-BioNTech pada Sabtu (19/12). Menurut rencana, vaksinasi dimulai tepat setelah Natal.

Menteri Kesehatan Alain Berset mengatakan tinjauan yang dilakukan selama dua bulan oleh otoritas regulasi medis negara telah  menyimpulkan bahwa vaksin itu aman dan memiliki manfaat yang lebih besar ketimbang risikonya.

“Kami dapat memulai vaksinasi dalam beberapa hari mendatang,” kata Berset. 

Dia menuturkan, sekitar 2 juta kelompok rentan yang terdiri atas lansia serta orang-orang dengan penyakit penyerta akan menjadi prioritas vaksinasi. (CNA/The Guardian/I-1)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya