Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
ATLET yang melakukan demonstrasi secara damain dan penuh hormat sebagai upaya mendukung keadilan rasial dan sosial di ajang Olimpiade dan Paralimpiade tidak akan mendapat sanksi dari Komite Olimpiade dan Paralimpiade Amerika Serikat (USOPC).
Keputusan USOPC merupakan tanggapan atas rekomendasi dari dewan yang berupaya mengubah '50 Aturan Piagam Olimpiade' yang melarang segala jenis demonstrasi atau propaganda politik, agama atau rasial.
"USOPC menghargai suara para atlet timnas dan percaya hak mereka untuk mengadvokasi keadilan ras dan sosial, dan menjadi kekuatan positif untuk perubahan, benar-benar sejalan dengan nilai-nilai dasar kesetaraan," ujar Kepala eksekutif USOPC Sarah Hirshland dalam sebuah pernyataan, Kamis (10/12) waktu setempat.
Sementara itu, dewan timnas Amerika untuk Keadilan Rasial dan Sosial menegaskan ujaran kebencian, propaganda rasis, dan komentar diskriminatif yang ditujukan untuk menghilangkan hak dan martabat populasi yang secara historis terpinggirkan tidak memenuhi persyaratan sebagai pidato etis.
Baca juga: PSG-Basaksehir Walk Out Akibat Ucapan Rasis Wasit Keempat
Mereka juga meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) untuk mengakui protes yang berfokus pada HAM dan keadilan sosial tidak boleh dianggap sebagai gangguan dan tidak boleh ditanggapi sebagai ujaran kebencian.
"Pembungkaman atlet selama Olimpiade sangat kontras dengan pentingnya mengakui keutamaan peserta sebagai manusia dan perannya sebagai atlet," kata dewan itu.
"Melarang atlet untuk mengekspresikan pandangan mereka secara bebas selama Olimpiade, terutama yang berasal dari kelompok yang secara historis kurang terwakili dan minoritas, merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai utama Olimpiade dan Paralimpiade," imbuhnya.
Olimpiade Tokyo yang sempat ditunda akan diadakan dari 23 Juli-8 Agustus 2021, sedangkan Olimpiade musim dingin berikutnya dijadwalkan di Beijing pada 2022.(Ant/OL-5)
Hari Afro Sedunia, yang diperingati setiap 15 September sejak 2017, merayakan keindahan rambut Afro dan berfungsi sebagai simbol perlawanan terhadap diskriminasi rasial.
“BU, nama Ibu, kok, tidak ditulis di ijazahku? Kenapa hanya nama Bapak yang dituliskan? Kenapa, Bu? Sekolahku rasialis, ya, Bu?”
Atletico Madrid mendapat hukuman penutupan sebagian stadion mereka untuk dua pertandingan La Liga yaitu saat melawan Celta Vigo dan Osasuna.
Nico Williams, pemain depan Athletic Bilbao, mengalami pelecehan rasial oleh beberapa penonton saat timnya menghadapi Atletico Madrid dalam pertandingan La Liga.
CONCACAF akan melakukan "investigasi penuh" terhadap insiden pelecehan rasial dalam pertandingan Champions Cup antara Chivas Guadalajara dan Club America.
Sebaliknya, peserta kulit hitam, Asia, dan Hispanik tidak menunjukkan bias seperti itu. Mereka sama-sama mengasosiasikan kelompok mereka sendiri dan orang kulit putih dengan "manusia".
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved