Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PERU telah memesan vaksin covid-19 dengan jumlah yang cukup bagi hampir tiga perempat populasinya, setidaknya satu dosis saat imunisasi tersedia. Ini merupakan perkembangan yang penuh harapan bagi negara dengan salah satu tingkat kemstian covid-19 tertinggi di dunia.
Perjanjian yang diumumkan pada Jumat (27/11) dengan Pfizer Inc dan program distribusi vaksin global COVAX akan menyediakan 23,1 juta dosis untuk populasi 31,9 juta. Beberapa regimen vaksin memerlukan dua dosis.
Baca juga: Filipina Pesan 2,6 Juta Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca
Kementerian Kesehatan Peru menyatakan telah menandatangani perjanjian terikat dengan Pfizer untuk pembelian 9,9 juta dosis vaksin yang sedang dalam pengujian. 13,2 juta dosis lainnya akan dibeli melalui COVAX, yang dipimpin oleh aliansi vaksin GAVI dan Organisasi Kesehatan Dunia dan bertujuan untuk mempromosikan akses yang adil.
COVAX telah menandatangani perjanjian untuk membeli vaksin dari pembuat obat Prancis Sanofi, GlaxoSmithKline Inggris, AstraZeneca dan Novavax.
Menteri Kesehatan Pilar Mazzetti memperkirakan vaksin akan tiba di Peru pada kuartal pertama 2021 sebelum pemilihan umum pada 11 April, dan vaksin kemungkinan akan diberikan di pusat pemungutan suara.
Sinopharm Tiongkok dan Johnson & Johnson dari Amerika Serikat sedang melakukan uji coba vaksin mereka di negara tersebut, yang juga memungkinkan Peru untuk membeli dosis dengan harga diskon.
Peru telah mencatatkan 111,55 kematian per 100 ribu penduduknya, peringkat ketiga di dunia untuk kematian per kapita. (The Guardian/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved