Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Maia Sandu, Presiden Wanita Pertama Moldova

Atikah Ishmah Winahyu
17/11/2020 15:35
Maia Sandu, Presiden Wanita Pertama Moldova
Kandidat presiden yang pro-Barat, Maia Sandu.(Sergei GAPON / AFP)

KANDIDAT presiden pro-Barat, Maia Sandu, memenangkan pemilihan presiden Moldova usai putaran kedua melawan petahana Igor Dodon.

Setelah seluruh surat suara selesai dihitung, mantan perdana menteri itu memperoleh 57,75% suara. Sementara saingannya, Igor Dodon mendapat 42,25% suara. Hasil akhir akan diumumkan dalam lima hari.

Baca juga: 65 Karyawan di Markas Besar WHO Positif Covid-19

Sandu yang kini berusia 48 tahun merupakan mantan ekonom Bank Dunia yang mendukung hubungan dekat dengan Uni Eropa, sementara itu Dodon secara terbuka didukung oleh Rusia. Wanita yang akan menjadi presiden perempuan pertama Moldova ini mengaku akan memprioritaskan pemberantasan korupsi dan mempersatukan negara jika menjadi presiden kelak.

Namun, dia menghadapi tantangan besar, yaitu pandemi covid-19 dan masalah ekonomi karena Moldova merupakan salah satu negara termiskin di Eropa. Pada Minggu malam, telah terjadi perayaan di luar markas besar Maia di ibu kota Chisinau dengan para pendukung meneriakkan “Presiden Maia Sandu!”.

Mantan perdana menteri ini memenangkan putaran pertama pemungutan suara dua minggu lalu berkat lonjakan dukungan yang terlambat dari warga Moldova yang tinggal di luar negeri, tapi gagal mengamankan suara yang cukup untuk kemenangan langsung.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Korsel Perketat Aturan Jaga Jarak

Berdasarkan data pada situs Komisi Pemilihan Umum Pusat, hingga Minggu malam lebih dari 1,6 juta orang atau hampir 53% dari populasi dengan hak pilih dipastikan telah ambil bagian dalam pemilihan putaran kedua.

“Para pemilih dapat memberikan suara mereka di lebih dari 2 ribu TPS, termasuk yang tersedia bagi warga Moldova yang tinggal di luar negeri,” kata Komisi Pemilihan Pusat. (BBC/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya