Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Lonjakan Covid-19, Pejabat UE Minta Pembatasan yang Lebih Luas

Nur Aivanni
31/10/2020 14:20
Lonjakan Covid-19, Pejabat UE Minta Pembatasan yang Lebih Luas
Pejabat UE mendorong pembatasan sosial yang lebih luas karena, lonjakan kasus covid-19 di dunia meningkat tajam.(AFP)

PEJABAT Uni Eropa (UE) memperingatkan Eropa agar siap untuk pembatasan covid-19 yang lebih luas karena infeksi melonjak di seluruh benua.

Eropa dan Amerika Serikat telah muncul sebagai zona bahaya covid-19 saat ini dalam krisis global di mana lebih dari 44,94 juta orang telah terinfeksi dan 1.178.943 telah meninggal.

"Mengingat situasi yang sangat dinamis di seluruh Eropa, kita perlu sama-sama mengurangi kontak di hampir semua negara Eropa," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn kepada wartawan setelah konferensi video menteri kesehatan Uni Eropa yang dipimpinnya.

Komisaris Kesehatan UE Stella Kyriakides menggemakan seruan itu. "Kita harus melalui ini, jika diperlukan, dengan pembatasan pada kehidupan sehari-hari untuk memutus rantai penularan," katanya dalam konferensi video.

Pekan ini, Prancis dan Jerman mengumumkan penguncian wilayah atau lockdown baru ketika infeksi di benua Eropa melewati 10 juta kasus.

Bar, restoran, acara olahraga dan budaya telah dibatasi atau ditutup di beberapa negara Eropa lainnya.

Belgia, salah satu negara yang paling parah terkena dampak di Eropa, mencatat rata-rata 15.316 infeksi baru per hari pada pertengahan Oktober. Italia dan Austria mencatat jumlah infeksi harian tertinggi hingga saat ini pada Jumat.

Sementara itu, di seluruh Portugal, pos pemeriksaan telah didirikan untuk menghentikan perjalanan yang tidak resmi selama larangan pergerakan dalam kurun waktu lima hari yang dimulai pada Jumat.

Di Rusia, kasus virus korona membengkak dalam beberapa pekan terakhir. Pada Jumat, ada 18.283 infeksi baru, penghitungan tertinggi yang tercatat sejak pandemi dimulai, dan ada 355 kematian. Dan, Polandia melaporkan rekor harian keempat berturut-turut untuk kasus baru.

Inggris menolak gagasan penguncian wilayah atau lockdown baru, bahkan ketika sebuah survei menunjukkan infeksi yang melonjak.

Kesuraman atas meningkatnya infeksi telah melanda pasar keuangan. Saham AS pun jatuh dengan rekor kenaikan kasus virus korona dan kegelisahan atas pemilihan presiden menambah suasana yang suram secara global.

Pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa mengatakan pemerintah harus selektif dalam menghentikan aktivitas ekonomi untuk memerangi pandemi dan perlu terus mengeluarkan dana untuk mendukung bisnis dan keluarga.

"Kita harus mencoba untuk mengalahkan virus tanpa mematikan ekonomi secara total karena konsekuensi hilangnya aktivitas ekonomi sangat, sangat kuat," kata Wakil Presiden ECB Luis de Guindos.

Amerika Serikat memecahkan rekor satu hari untuk infeksi baru virus korona pada Kamis, dengan melaporkan setidaknya 91.248 kasus baru.

Di antara negara bagian yang paling terdampak adalah negara bagian yang paling sengit diperebutkan dalam kampanye pemilihan antara Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump dan penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden, seperti Ohio, Michigan, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin. (CNA/OL-13)

Baca Juga: Umat Muslim di Berbagai Negara Gelar Aksi Protes Anti-Prancis



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya