Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Dubes RI Addis Ababa Ajak Pemuda Tingkatkan Jejaring Internasional

Haufan Hasyim Salengke
19/10/2020 06:17
Dubes RI Addis Ababa Ajak Pemuda Tingkatkan Jejaring Internasional
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur membuka “Indonesia Youth Potential Festival 2020”.(Dok KBRI Addis Ababa)

SAAT ini dan ke depan, konektifitas internasional dan kerja sama global antarpemuda dunia merupakan keharusan. Tidak ada satu pun sistem ilmu, profesi, atau tiang-tiang penopang kehidupan suatu bangsa, baik di bidang ekonomi, sosial budaya, maupun politik, yang tidak terkoneksi dengan dunia global.

Hal itu dikatakan Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur ketika membuka secara resmi dan virtual “Indonesia Youth Potential Festival 2020”, Minggu (18/10) waktu setempat.

Acara pembukaan festival yang berlangsung selama beberapa hari itu dihadiri sekitar 250 pemuda baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kegiatan diselenggarakan Youth Ranger Indonesia.

Baca juga: Kasus Global Meningkat, Eropa Berlakukan Pembatasan Baru

Lebih lanjut, Dubes Al Busyra mengatakan globalisasi adalah kenyataan yang harus dijadikan kendaraan menuju destinasi yang tepat dan benar. Globalisasi adalah fakta yang harus dijadikan tunggangan untuk memajukan bangsa Indonesia dan perdamaian dunia.

Menurutnya, pemuda Indonesia harus ingat bahwa masyarakat sekarang hidup di alam global, bagian dari aktor globalisasi dan sepenuhnya terlibat aktif di dalamnya.

“Namun, pemuda tidak boleh hanyut apalagi larut tanpa makna di dalam gelombang globalisasi itu. Ingat kita, bangsa Indonesia, mempunyai kekayaan luhur dan abadi, budaya bangsa bernilai tinggi dan sejarah yang memberi pengajaran dan pembelajaran dengan segala kebaikan dan kebijakan kepada anak-anak dan cucu-cucu bangsa Indonesia,” kata Al Busyra.

Pada pembukaan tersebut, Al Busyra, yang juga mantan aktivis pemuda dan peserta beberapa program pemuda internasional, mengingatkan, saat ini, pemuda dunia masih bergelut dengan berbagai persoalan mendasar kehidupan.

“Namun, saat ini, masih banyak anak-anak, remaja, dan pemuda yang menderita kelaparan, tidak punya kain pembalut kulit, tidur berkasurkan tanah, beratapkan bintang-bintang di langit dan berselimutkan hembusan angin dingin. Pada saat yang sama, tidak sedikit pula mereka, yang dalam kondisi seperti itu, harus berjuang mempertahankan hidup dari ancaman ledakan bom dan desing peluru akibat konflik dan perperangan yang melanda berbagai wilayah dan kawasan dunia,” tandasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik