Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Hampir 40 Negara Minta Tiongkok Hormati HAM Warga Uighur

Nur Aivanni
07/10/2020 08:14
Hampir 40 Negara Minta Tiongkok Hormati HAM Warga Uighur
Gedung yang digunakan untuk menahan warga etnik Uighur di Xinjiang, Tiongkok(AFP/GREG BAKER )

AMERIKA Serikat, Jepang, dan banyak negara Uni Eropa, pada Selasa (6/10) meminta Tiongkok untuk menghormati hak asasi manusia minoritas Uighur. Mereka juga menyatakan keprihatinannya tentang situasi di Hong Kong.

"Kami menyerukan kepada Tiongkok untuk menghormati hak asasi manusia, khususnya hak orang-orang yang termasuk dalam agama dan etnis minoritas, terutama di Xinjiang dan Tibet," kata Duta Besar Jerman untuk PBB Christoph Heusgen, yang memimpin pertemuan tentang hak asasi manusia.

Di antara 39 negara peserta yang menandatangani pernyataan tersebut adalah Amerika Serikat, sebagian besar negara anggota UE termasuk Albania dan Bosnia, serta Kanada, Haiti, Honduras, Jepang, Australia dan Selandia Baru.

"Kami sangat prihatin tentang situasi hak asasi manusia di Xinjiang dan perkembangan terkini di Hong Kong," bunyi pernyataan tersebut.

Mereka menyerukan kepada Tiongkok untuk mengizinkan akses langsung dan tanpa batas ke Xinjiang bagi pengamat independen termasuk Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.

Segera setelah itu, utusan untuk Pakistan berdiri dan membacakan pernyataan yang ditandatangani oleh 55 negara, termasuk Tiongkok, yang mengecam segala penggunaan situasi di Hong Kong sebagai alasan untuk campur tangan dalam urusan dalam negeri Tiongkok. Duta Besar Tiongkok Zhang Jun pun mengkritik Jerman, Amerika Serikat dan Inggris lantaran sikap ketiga negara tersebut yang dianggapnya 'bermuka dua'.

Organisasi Human Rights Watch menyambut baik fakta bahwa begitu banyak negara telah menandatangani pernyataan tersebut terlepas dari ancaman dan taktik intimidasi Tiongkok yang terus-menerus terhadap mereka yang angkat bicara. Pada 2019, teks serupa yang dirancang oleh Inggris hanya mendapat 23 tanda tangan.

baca juga: Komunitas Uighur Khawatir COVID-19 Menyebar di Kamp Pengasingan

Bulan lalu, Australian Strategic Policy Institute (ASPI) mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi lebih dari 380 fasilitas penahanan yang dicurigai di wilayah Xinjiang, di mana Tiongkok diyakini telah menahan lebih dari satu juta orang Uighur dan sebagian besar penduduk berbahasa Turki Muslim lainnya. (AFP/OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya