Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PERDANA Menteri Jepang Shinzo Abe memutuskan untuk mundur dari jabatannya karena masalah kondisi kesehatan. Abe dalam konferensi pers, kemarin, menyatakan bahwa kondisi kesehatannya mulai menurun sejak sekitar pertengahan Juli 2020.
Perdana Menteri Jepang juga mengatakan bahwa dia tidak ingin masalah kondisi kesehatannya kelak mengakibatkan kesalahan dalam membuat keputusan-keputusan kebijakan penting di pemerintahan.
Perdana menteri terlama di Jepang itu telah berjuang melawan penyakit ulcerative colitis selama bertahun-tahun. Beberapa waktu belakang, Abe telah 2 kali masuk rumah sakit. Hal itu, kemudian memicu spekulasi mengenai apakah dia bisa tetap bekerja hingga akhir masa jabatannya sebagai pemimpin partai berkuasa pada September 2021.
Abe, sendiri telah mengambil 3 hari libur bulan ini dan pada 17 Agustus lalu dilarikan ke rumah sakit tanpa pemberitahuan. Dia pun berada di rumah sakit lebih dari tujuh jam untuk pemeriksaan medis.
Sepekan kemudian, Abe kembali ke rumah sakit yang sama untuk tes kesehatan tambahan dan mengatakan pada saat itu bahwa dia akan melanjutkan pekerjaannya.
Mengomentari keputusan Abe untuk mundur, banyak pejabat tinggi dari partai yang berkuasa dan oposisi Jepang mengaku terkejut lantaran pengunduran diri itu dinilai sangat mendadak.
Kepala kebijakan Kishida Fumio dari Partai Demokrat Liberal (LDP) Abe mengatakan ia akan mengonfirmasi fakta itu nanti. Sebab, ia mengaku belum mengetahui keputusan itu secara pasti.
Ketua urusan Diet Konstitusional Partai Demokrat, Azumi Jun mengatakan juga sangat terkejut. Dia mengaku mendengar kabar tersebut juga dari media negeri itu.
“Jika yang diberitakan itu benar, kondisi Abe bisa jadi lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya,” tulis NHK mengutip pernyataan Jun. Menyusul pernyataan pengunduran diri itu, saham-saham Tokyo ditutup melemah pada perdagangan kemarin.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 326,21 poin atau 1,41%, dari tingkat penutupan Kamis (27/8/), menjadi mengakhiri perdagangan di 22.882,65 poin. Sehari sebelumnya, Nikkei 225 turun 82,00 poin atau 0,35% menjadi 23.208,86 poin.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo kehilangan 11,02 poin atau 0,68%, menjadi berakhir pada 1.604,87 poin. Indeks Topix berkurang 8,59 poin atau 0,53% menjadi 1.615,89 poin pada akhir perdagangan Kamis (27/8). (Van/CAN/Ant/X-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved