Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kabar Buruk Atas Kemaruk di Laut China Selatan

Usman Iskandar
29/8/2020 03:10
Kabar Buruk Atas Kemaruk di Laut China Selatan
Kapal induk USS Ronald Reagan dikawal kapal serbu amfi bi USS Boxer berformasi saat melakukan operasi keamanan di Laut China Selatan.(AFP/ERWIN JACOB V. MICIANO)

LAUT China Selatan merupakan satu wilayah yang paling diperebutkan oleh banyak negara di dunia.

Laut yang dikelilingi sejumlah negara ASEAN (Indonesia, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei Darussalam) termasuk Taiwan dan Tiongkok ini merupakan jalur perdagangan yang sangat strategis dan menyimpan cadangan minyak bumi yang cukup besar.

AFP/PRESIDENTIAL PALACE/AGUS SOEPARTO

Presiden Joko Widodo (tengah) mengunjungi pangkalan militer di Kepulauan Natuna, yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan.

 

Atas dasar itu, Tiongkok berambisi menguasai wilayah maritim dengan klaim teritorialnya yang dikenal sebagai garis sembilan garis putus-putus karena tanda yang tercetak pada peta Tiongkok di wilayah tersebut. Klaim perairan di bawah yurisdiksi Tiongkok ini merupakan yang terbesar dan mencakup hampir keseluruhan laut, dari Pulau Hainan hingga ke Indonesia.

AFP/ROMEO GACAD

Bendera Tiongkok berkibar di atas bangunan di Kepulauan Spratly yang disengketakan.

 

Namun pada 2016, Mahkamah Internasional Arbitrase Permanen di Den Haag, Belanda, memutuskan menolak klaim hak Tiongkok atas teritorial maritim tersebut setelah Filipina mengajukan gugatan, pada Januari 2013. Padahal, sejak 2015 pemerintah Tiongkok telah membangun pulau-pulau buatan di atas terumbu dan beting di wilayah Laut China Selatan, termasuk pangkalan militer lengkap dengan setrip pesawat, pelabuhan, dan fasilitas radar. Menurut gambar satelit yang dianalisis Institut Transparansi Maritim Asia (AMTI), pulau-pulau buatan ini penuh dengan radar dan mampu mengawasi semua pergerakan yang terjadi di Laut China Selatan.

AFP/PLANET LABS

Foto satelit yang menunjukkan instalasi militer dan kapal selam Tiongkok di pangkalan militer rahasia bawah tanah di Pulau Hainan.

 

Beijing juga membangun armada penjaga pantai dan kapal penangkap ikan yang dapat dikerahkan di Laut China Selatan untuk mengganggu kapal yang berlayar di daerah yang sensitif itu. Bahkan, kapal penangkap ikan Tiongkok mulai beroperasi di dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia, yang memaksa Indonesia mengerahkan pesawat Fighter F-16 berikut kapal-kapal angkatan laut ke pulau-pulau yang ’diinvasi dan disiagakan di pangkalan militer di Pulau Natuna.

AFP/TED ALJIBE

Kapal penjaga pantai Filipina (kanan) berhadapan dengan kapal penjaga pantai Tiongkok di dekat Pulau Beting.

 

Ketegangan semakin memanas saat Amerika Serikat bereaksi atas tindakan Tiongkok yang dianggap ilegal dengan mendatangkan kapal induk USS Amerika Serikat yang mengangkut sejumlah pesawat tempur F-35 dengan kawalan dua kapal tempur USS Bunker Hill dan USS Barry yang bermanuver di Laut China Selatan dan wilayah Selat Taiwan.

AFP/CATHERINE LA

Jet tempur Angkatan Laut AS dan pesawat perang elektronik EA-18G Growler di atas kapal induk USS Ronald Reagan

 

Bahkan, kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat USS Ronald Reagan yang berbasis di Yokosuka, Jepang, bertolak ke wilayah sengketa untuk melakukan latihan perang dengan militer Filipina dan Angkatan Laut Malaysia. USS Ronald Reagan juga melakukan operasi penerbangan dan latihan stabilitas maritim tingkat tinggi di Kepulauan Paracel, sebuah gugusan pulau yang diklaim Beijing di Laut China Selatan.

AFP/TED ALJIBE

Pulau buatan yang dijadikan pangkalan militer Tiongkok lengkap dengan landasan pacu, fasilitas penyimpanan amunisi di perairan Laut China Selatan.

 

Menanggapi provokasi Amerika Serikat tersebut, Tiongkok membangun pangkalan militer rahasia bawah tanah di Hainan lengkap dengan kapal selam bertenaga nuklir. Pangkalan militer rahasia ini menjadi pertanda buruk atas ambisi militer Tiongkok dan betapa bahayanya jika konfl ik di Laut China Selatan itu pecah.

 

 

 

 

AFP/TED ALJIBE

Marinir AS bersama marinir Filipina dan marinir Jepang menggelar latihan perang bersama di pesisir Laut China Selatan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya