Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PRANCIS mencatat infeksi harian virus korona (covid-19) mencapai 6.111 kasus baru pada Kamis (27/8).
Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak karantina wilayah berakhir dan tertinggi kedua sejak awal pandemi mewabah di negara itu. Dikutip France24, angka tertinggi kasus harian yang pernah dicatat ialah 7.578 pada 30 Maret yang merupakan puncak epidemi.
Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan jumlah total infeksi yang dikonfi rmasi saat ini mencapai 259.698. Adapun, jumlah kematian akibat virus korona meningkat menjadi 30.576.
Meskipun terjadi lonjakan infeksi baru yang signifikan, jumlah orang yang di rumah sakit turun ke level terendah pascapenguncian 4.535 dan jumlah orang di unit perawatan intensif turun menjadi 381. Hal itu lantaran sebagian besar kasus terjadi di kalangan anak muda, yang biasanya menunjukkan sedikit gejala.
Ribuan orang ditangkap
Hampir 5.800 orang yang dicurigai terlibat dalam tindakan kejahatan terkait virus korona (covid-19) telah ditangkap di Tiongkok sejak Januari.
Kejahatan yang mereka lakukan mulai dari membunuh petugas medis, menjual peralatan medis yang rusak, dan penipuan riwayat perjalanan. Salah satu kasus melibatkan pembeli yang memukuli pembeli lainnya sampai mati lantaran tidak memakai masker di pusat perbelanjaan.
Kasus lain termasuk seseorang yang dengan sengaja menabrak pekerja medis dengan mobil, dan satu lagi ditangkap karena menikam petugas kesehatan dengan belati saat melakukan pengetesan suhu badan.
Beberapa juga dituduh menggelapkan uang yang dikumpulkan dari penggalangan dana untuk membantu pasien covid-19. Kemudian ada yang menjual peralatan medis yang rusak dan penipuan riwayat perjalanan atau kondisi kesehatan mereka.
“Dari Januari hingga Juli, 5.797 orang ditangkap dan 6.755 diadili,” kata Kejaksaan Agung Tiongkok dalam sebuah pernyataan pada Kamis (27/8).
Tiongkok sebagian besar telah mampu mengendalikan penyebaran virus korona sejak pertama kali muncul di pusat Kota Wuhan pada Desember 2019. Otoritas setempat menerapkan karantina wilayah yang ketat, pelacakan kontak yang agresif, dan pemantauan di lingkungan warganya.
‘Negeri Tirai Bambu’ itu juga telah menerapkan berbagai aplikasi ponsel cerdas untuk melacak keberadaan orang-orang yang teridentifi kasi dengan covid-19. (CNA/France24/Van/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved