Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Militerisasi di LCS, AS Jatuhkan Sanksi Baru untuk Tiongkok

Faustinus Nua
27/8/2020 16:07
Militerisasi di LCS, AS Jatuhkan Sanksi Baru untuk Tiongkok
Foto udara yang menunjukkan kapal militer Tiongkok di Laut China Selatan.(AFP)

AMERIKA Serikat (AS) mengumumkan sanksi baru terhadap entitas Tiongkok. Termasuk, perusahaan negara bernama China Communications Construction Company (CCCC).

Langkah otoritas AS merespons militerisasi Tiongkok di sejumlah pos terdepan di Laut China Selatan (LCS). Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyebut sanksi yang diberlakukan ialah pembatasan visa. Individu atau perusahaan yang terlibat militerisadi di LCS juga akan dijatuhi sanksi baru tersebut.

"Individu dan bisnis yang terlibat di dalam, baik reklamasi skala besar, konstruksi, atau militerisasi pos terdepan yang disengketakan di LCS. Atau, penggunaan paksaa terhadap negara penggugat Asia Tenggara, yang menghambat akses mereka ke sumber daya lepas pantai," ujar Pompeo.

Baca juga: AS Bolak-Balik Terbangkan Pesawat Intai di Laut China Selatan

Departemen Perdagangan AS menambahkan bahwa 24 unit CCCC atau anak perusahaan dilarang bertransaksi dengan perusahaan di Negeri Paman Sam. Termasuk, perusahaan Grup Pengerukan (CCCC Dredging) yang masuk dalam daftar entitas tersebut.

Citra satelit yang dianalisis konsultan pertahanan IHS Jane's pada 2016, menunjukkan anak perusahaan CCCC Dredging mengoperasikan sebagian besar tongkang raksasa di LCS. Mereka menggali pasir dari dasar laut dan menumpuknya di atol karang terpencil di perairan itu.

Termasuk, Mischief Reef, Subi Reef and Fiery Cross Reef, yang juga diklaim oleh Filipina dan Vietnam. "CCCC dan anak perusahaannya terlibat dalam korupsi, pembiayaan, perusakan lingkungan dan pelanggaran lainnya di seluruh dunia," bunyi pernyataan Departemen Perdagangan AS.

Baca juga: Tiongkok Ingin Ubah Nasib Taiwan Seperti Hong Kong

"Tiongkok  tidak boleh menggunakan CCCC dan perusahaan milik negara lainnya sebagai senjata untuk memaksakan agenda ekspansinya," imbuh pernyataan resmi tersebut.

Perselisihan antara Beijing dan Washington mengenai LCS kerap menjadi titik api untuk membuka konflik militer. Kekhawatiran yang disorot ialah langkah Tiongkok meluncurkan dua rudal, termasuk kapal induk ke daerah tersebut, pada beberapa waktu lalu.

Langkah itu dilakukan satu hari setelah Tiongkok mengecam AS. Menyusul laporan sebuah pesawat pengintai U-2 milik AS yang memasuki zona larangan terbang Tiongkok. Tanpa izin, pesawat itu menerobos selama latihan angkatan laut Tiongkok di Teluk Bohai.(SCMP/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya