Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PRESIDEN Mali Ibrahim Boubacar Keita, Rabu (19/8), mengatakan dirinya mengundurkan diri untuk menghindari pertumpahan darah.
Pernyataan itu diungkapkan Keita setelah dia ditangkap pauskan pemberontak dalam kudeta mendadak di negara Afrika Barat itu.
Prajurit pemberontak menahan Keita dan Perdana Menteri Boubou Cisse pada Selasa (18/8) sore dan membawa keduanya ke markas militer di Kota Kati, dekat Ibu Kota Bamako, yang berhasil mereka rebut pada pagi harinya.
Baca juga: Uni Afrika dan Barat Kecam Penangkapan Presiden dan PM Mali
Warga berkumpul di pusat kota menuntut pengunduran diri Keita. Mereka bersorak ketika pasukan pemberontak bergerak ke kediaman resmi presiden berusia 75 tahun itu.
Keita tampak tenang saat muncul di siaran langsung televisi untuk mengumumkan pembubaran kabinet dan majelis nasional serta pengunduran dirinya.
"Jika hal ini membuat senang sejumlah elemen di militer kita, saya tidak punya pilihan lain. Saya melakukan hal ini karena saya tidak ingin ada pertumpahan darah," ujar Keita.
Tidak diketahui apakah Keita masih ditahan di Kati atau sudah dibebaskan.
Negara tetangga, Prancis, dan Uni Eropa telah memperingatkan agar tidak terjadi perpindahan kekuasaan secara inkonstitusional di Mali. (AFP/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved