Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Warga Panik Saat Ledakan Guncang Libanon

MI
06/8/2020 02:55
Warga Panik Saat Ledakan Guncang Libanon
Warga Libanon membersihkan puing-puing di Masjid Mohammed al-Amin, dampak ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan di Beirut(AFP)

LEDAKAN di pelabuhan Beirut, Selasa (4/8), terasa di seluruh kota dan sekitarnya. Peristiwa itu menyebabkan kerusakan parah dan kepanikan.

Seperti dikutip dari Al Jazeera, beberapa korban selamat muncul di kota itu sesaat setelah ledakan terjadi. Seorang warga mengatakan bahwa ia tidak dapat selamat dari ledakan besar itu. 

“Saya berada beberapa meter dari pusat listrik di Libanon, yang sejajar dengan pelabuhan,” kata Nada Hamza, seorang warga Beirut.

“Saya keluar dari mobil. Saya lari ke pintu masuk salah satu bangunan, kemudian saya membalikkan bangunan itu hancur. Saya pun mencoba menelepon orangtua saya, tetapi saya tidak bisa menghubungi siapa pun,” tambahnya. 

“Saya tidak percaya masih hidup.” Nasser Yassin, seorang profesor di American University of Beirut, yang tengah berada di luar Beirut pada saat terjadi juga merasakan guncangan. 

Ledakan terasa dekat. Mohamed Khalifeh, mantan Menteri Kesehatan yang dipindahkan ke rumah sakit untuk membantu merawat korban yang terluka, mengatakan dia berada di rumah pada saat ledakan.

“Kami berada dalam situasi yang sangat buruk dalam hal ekonomi, (ada kekurangan) pasokan medis, kekurangan semua, kami berhasil mengatasinya, tetapi tidak ada yang bisa membantu.”

Saksi lain, Habib Battah, jurnalis dan pendiri situs berita beirutreport.com, memublikasi laporan itu sebagai bencana alam. Lantaran menyebabkan kerusakan luas, bahkan jauh di luar lokasi ledakan.

“Saya punya teman yang tinggal 10-15 menit menentang yang menunjukkan rumah mereka hancur. Saya bertanyatanya bagaimana orang akan tidur malam ini tanpa jendela,” katanya.

Warga lainnya, seorang pria berlumuran darah, mengatakan dia tidak mengerti apa yang terjadi. “Aku tidak tahu apa yang terjadi,” katanya.

Seorang wanita muda membungkuk dalam kesedihan, membentangkan terbuka untuk anak bayi dan berkata, “Youssef, ayah ada di surga.” Seorang lelaki tua berlutut dan memukul tanah, berulangulang. (Aljazeera/Faustinus Nua/I-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya