Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Arab Saudi Buka Ibadah Haji untuk 1.000 Jemaah

MI
22/7/2020 02:55
Arab Saudi Buka Ibadah Haji untuk 1.000 Jemaah
Arab Saudi buka Ibadah Haji untuk 1.000 jemaah(AFP)

ARAB Saudi akan membuka akses ibadah haji tahun 2020 bagi umat muslim yang dimulai 29 Juli nanti.

Dengan tetap mewaspadai penyebaran virus covid-19, Kerajaan memutuskan mengurangi jumlah jemaah yang masuk, yakni sekitar 1.000 jemaah. Dikutip France24, haji tahun ini akan diadakan di bawah protokol kesehatan yang ketat. Selain jumlah yang terbatas, akses masuk juga hanya untuk jemaah di bawah 65 tahun dan tanpa penyakit kronis.

Pada tahun-tahun sebelumnya, kira-kira 2,5 juta orang dari seluruh dunia biasanya ikut berpartisipasi. Ibadah yang berlangsung selama beberapa hari ini berpusat di kota suci Mekah.

“Pendiri jemaah haji di Gunung Arafat mengatakan puncak dari ritual haji jatuh pada hari Kamis,” kata pejabat resmi Saudi Press Agency mengutip Mahkamah Agung, yang mengindikasikan bahwa hari Rabu akan menjadi hari pertama acara tahunan tersebut.

Keputusan untuk mengurangi dan mengecualikan jemaah yang datang dari luar Arab Saudi merupakan yang pertama dalam sejarah modern kerajaan. Hal itu tentu membuat kecewa bagi banyak umat muslim di seluruh dunia, namun kebijakan itu dapat diterima karena adanya pandemi korona.

Para jemaah haji akan menjalani tes covid-19 sebelum tiba di Mekah. Mereka juga diharuskan untuk karantina di rumah. Meski haji telah dibatasi sebanyak 1.000 jemaah, 70% dari jemaahnya diketahui berasal dari luar Arab Saudi dan sisanya merupakan warga Arab Saudi.

Sementara itu, menurut kementerian urusan haji, bagi profesional medis dan anggota keamanan yang baru pulih dari infeksi virus korona dilarang untuk menjalani ibadah haji. Saudi mencatat adanya peningkatan kasus infeksi dan kematian akibat covid19 setelah mengurangi pembatasan pergerakan pada akhir Mei.

Sejauh ini telah tercatat 253.349 kasus termasuk 2.523 kematian dan merupakan korban tertinggi di antara negara-negara Teluk Arab. Negara ini juga belum memulihkan jalur udara internasional. (France24/Van/I-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya