Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Biden Unggul, Trump Sebut Jajak Pendapat itu Palsu

Faustinus Nua
20/7/2020 07:56
Biden Unggul, Trump Sebut Jajak Pendapat itu Palsu
Presiden AS Donald Trump(AFP/Jim Watson)

CALON Presiden Amerika Serikat Joe Biden unggul atas petahana Donald Trump dalam hasil jajak pendapat yang dikeluarkan pada Minggu (19/7). Biden memimpin sebesar 15% pada pemilih yang terdaftar secara nasional dan unggul 20 poin tingkat kepercayaan orang Amerika dalam menangani pandemi covid-19.

Menanggapi hal itu, Trump mengaku dirinya tidak kalah dan hasil jajak pendapat itu palsu yang sengaja dimainkan media.

"Saya tidak akan kalah, karena itu adalah jajak pendapat palsu," ungkap Trump.

Trump pun menolak untuk menerima hasil pilpres jika Biden menang pada November nanti.

"Aku harus melihat. Saya tidak akan hanya mengatakan ya. Saya juga tidak akan mengatakan tidak, dan (jabatan) saya juga bukan yang terakhir kali," imbuhnya.

Penasihat kampanye Trump, Jason Miller, menilai jajak pendapat tidak pernah benar. Sejak 2016, hasil pilpres telah membuktikan bahwa jajak pendapat justru salah.

"Jajak pendapat dari media salah pada tahun 2016 dan menjadi lebih buruk pada tahun 2020. Sekarang mereka telah menjadi jajak pendapat yang menindas, dengan tujuan khusus dan disengaja. Tujuannya mencoba untuk mendemotivasi basis dukungan Donald Trump," ungkap Miller.

Baca juga: Joe Biden Dapt Laporan Intelijen, Rusia Pengaruhi Pilpres 2020

Sebelumnya, jajak pendapat ABC News / Washington Post juga mengeluarkan hasil yang sama. Biden memimpin 2 poin di bulan Maret dan 10 poin di bulan Mei. Sekarang, di antara responden yang mengatakan akan memilih pada bulan November, Biden memimpin dengan 11%.

Fox News juga merilis polling pada Minggu (19/7) dan lagi-lagi menempatkan Biden di posisi teratas. Biden unggul terkait isu pandemi, hubungan ras dan ekonomi.

Hasil polling sejumlah media akhir-akhir ini terus menunjukan penurunan drastis dukungan untuk Trump. Sementara lawannya, Biden, mendapat simpati dan kepercayaan warga AS.

Kinerja Trump dinilai kurang memuaskan warga AS. Sejumlah kebijakan secara khusus terkait pandemi dan isu rasial telah menekan dukungan bagi Trump menjelang pilpres AS November nanti.(TheGuardian/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya