Lukisan Ajak Iran dan Arab Saudi Berdamai

PELUKIS Indonesia Jeihan Sukmantoro memanfaatkan momentum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dengan menyumbangkan dua karyanya untuk mendorong perdamaian Iran dan Arab Saudi.

Jeihan telah berniat menyumbangkan lukisan yang dibuatnya pada 1999 tersebut saat dirinya mendengar konflik antara Iran dan Arab Saudi.

"Menurut dia, kalau sampai kedua negara itu ribut adalah masalah besar karena merupakan konflik besar antara Islam Sunni dan Syiah," ujar Peter

Basuki mewakili Jeihan dalam acara penyerahan lukisan kepada delegasi Iran dan Arab Saudi di sela KTT-LB OKI ke-5 di Jakarta, Senin (07/03).

Perselisihan antardua negara Timur Tengah tersebut, kata dia, juga berpotensi menimbulkan kehancuran dunia.

Pasalnya, Arab Saudi didukung penuh Amerika Serikat (AS), sedangkan Iran mendapat pengaruh dari Rusia.

"Lukisan ini mengandung pesan 'peacefulness on earth'. Keduanya merupakan koleksi yang sangat saya sayangi, tetapi saya rela memberikannya kepada Iran dan Arab untuk menginspirasi mereka agar berdamai," tutur Peter mengutipkalimat Jeihan.

Secara resmi, lukisan Jeihan berjudul Tafakur di Muzdalifah diserahkan Menlu RI Retno Marsudi kepada Menlu Iran Mohammad Javad Zarif di sela konferensi yang diikuti 605 delegasi dari 57 negara tersebut.

Sementara karya seni lukis berjudul Bulan di Atas Ka'bah secara resmi diserahkan Wakil Menlu RI AM Fachir kepada Menlu Arab Saudi Adel bin Ahmed Al Jubeir.

Jeihan yang berusia 78 tahun tidak dapat hadir dalam acara penyerahan lukisan yang bernilai masing-masing sekitar Rp1 miliar tersebut.

"Kondisi kesehatannya tidak begitu baik, beliau sedang dalam masa pemulihan setelah operasi transplantasi ginjal," ujar Peter.

Pemerintah Indonesia melalui Menlu Retno telah menyampaikan pesan perdamaian dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Iran Hassan Rouhani dan Raja Arab Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud pada Januari lalu. (Ant/I-3)