Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Trump Klaim Lebih Banyak Warga Kulit Putih Terbunuh oleh Polisi

Antara
15/7/2020 10:26
Trump Klaim Lebih Banyak Warga Kulit Putih Terbunuh oleh Polisi
Presiden Amerika Serikat Donald Trump(AFP/JIM WATSON)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Selasa (14/7), meremehkan kekerasan polisi terhadap warga kulit hitam dengan mengatakan 'lebih banyak warga kulit putih' yang dibunuh polisi.

Dalam wawancara dengan CBS News, Trump ditanya mengapa warga kulit hitam masih mengalami kekerasan di tangan penegak hukum.

"Dan begitu juga warga kulit putih. Pertanyaan yang mengerikan untuk ditanyakan. Begitu juga warga kulit putih. Omong-omong, lebih banyak warga kulit putih. Lebih banyak warga kulit putih," jawab Trump.

Kekerasan polisi terhadap warga Amerika Afrika menjadi sorotan di AS setelah kematian George Floyd pada 25 Mei ketika seorang petugas kepolisian Minneapolis menggencet lehernya selama hampir sembilan menit. Kematian Floyd memicu protes di seluruh AS dan dunia.

Baca juga: Trump Akhiri Hubungan Dagang Istimewa AS dengan Hong Kong

Menurut analisa Washington Post, Senin (13/7), setengah dari warga yang ditembak dan dibunuh polisi AS adalah warga berkulit putih. Tetapi, warga kulit hitam Amerika ditembak pada tingkat yang tidak proporsional.

Jumlah warga kulit hitam terhitung kurang dari 13% dari populasi AS, tetapi mereka dibunuh oleh polisi lebih dari dua kali lipat dari jumlah warga kulit putih AS.

Keresahan sosial baru-baru ini juga menimbulkan pertanyaan baru tentang terus mengibarkan bendera pertempuran Konfederasi di beberapa daerah di negara itu dan apakah patung menghormati pemimpin Konfederasi selama Perang Sipil AS harus dihapus dari tempat-tempat umum.

Ditanya oleh CBS mengenai apakah bendera itu harus diturunkan, Trump menjawab, "Saya tahu orang-orang yang menyukai bendera Konfederasi dan mereka tidak berpikir tentang perbudakan."

Dia menambahkan, "Ini kebebasan berbicara. Apakah masalahnya adalah bendera Konfederasi atau Black Lives Matter atau apa pun yang ingin Anda bicarakan." (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya