Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Ribuan Demonstran Tuntut Presiden Mali Mundur

MI
13/7/2020 01:15
Ribuan Demonstran Tuntut Presiden Mali Mundur
Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita(AFP)

PROTES menuntut Presiden Ibrahim Boubacar Keita di Mali untuk mundur dari jabatannya terus berlanjut. Pada Sabtu (11/7), hari kedua aksi protes tersebut, ribuan warga kembali memenuhi jalanan di Ibu Kota Mali, Bamako.

Dikutip France 24, para pemrotes menolak permintaan Presiden Keita untuk berdialog secara damai. Mereka berusaha menduduki kantor pemerintahan, stasiun televisi negara, dan melakukan pembakaran.

Jumlah massa yang terus bertambah dan aksi anarki lainnya memaksa pihak kepolisian harus membubarkan secara paksa sehingga gas air mata pun ditembak ke kerumunan massa pemrotes.

Juru bicara Rumah Sakit Gabriel Toure di Bamako Djime Kante melaporkan satu orang tewas di hari pertama aksi protes, Jumat (10/7). Gas air mata pun ditembak hingga ke rumah sakit pada Sabtu, dan yang terluka terus berdatangan. “Saat ini ada lebih dari 40 orang,” kata Kante.

Protes yabg sudah berlangsung dua hari berturut-turut itu menandai meningkatnya gerakan yang melawan pemerintah. Presiden Keita yang masih memiliki dua tahun masa jabatannya di negara salah satu Afrika Barat itu tidak mampu mengatasi para ekstremis Islam. Bahkan, dalam pemilihan legislatif beberapa bulan lalu terjadi banyak sengketa sehingga pemerintahannya dinilai tidak stabil.

Sebelumnya, dalam pidato negaranya untuk menenangkan para pemrotes, dia berjanji untuk memperbaiki pengadilan konstitusional. “Saya ingin sekali lagi meyakinkan orangorang tentang kesediaan saya untuk melanjutkan dialog dan menegaskan kembali kesiapan saya untuk mengambil semua langkah dengan kekuatan saya untuk menenangkan situasi,” katanya.

Gerakan antipemerintah menginginkan Majelis Nasional dibubarkan. Gerakan itu disebut Gerakan 5 Juni atau M5 yang menandai hari ketika para demonstran pertama kali turun ke jalan secara massal. Beberapa kelompok meminta Presiden Keita untuk mundur dan beberapa lainnya masih menginginkannya. (Van/France24/I-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya