Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Peneliti: Nyamuk Tidak Tularkan Covid-19

Indrastuti
10/7/2020 09:20
Peneliti: Nyamuk Tidak Tularkan Covid-19
Hasil pemindaian mikroskop elektron menunjukkan SARS-CoV-2 (biru) muncul dari permukaan sel yang dibiakkan di laboratorium.(AFP/National Institutes of Health)

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti Higher Health Institute (ISS) di Italia menyatakan bahwa nyamuk tidak dapat menularkan virus korona, apapun jenis nyamuknya.

Sars-Cov2, virus penyebab covid-19 disebut 'tidak mampu bereproduksi' di dalam tubuh nyamuk. Oleh karena itu, jika seekor nyamuk menggigit orang yang terinfeksi, dan kemudian menggigit orang lain, maka orang tersebut tidak akan terinfeksi, demikian dilansir dari ansa.it.

Penelitian yang dilakukan dengan memeriksa hasil dari infeksi eksperimental, telah memupuskan kekhawatiran atas penularan virus korona yang diketahui menular terutama melalui droplet dari bersin atau batuk, serta sentuhan pada permukaan benda yang terkontaminasi.

Baca juga: Iran Catat Rekor, 221 Pasien Covid-19 Meninggal dalam 24 Jam

Saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penularan dapat terjadi melalui serangga seperti kutu atau nyamuk, baik virus korona maupun virus lain atau yang dikenal dengan arbovirus.

Penelitian yang dilakukan oleh ahli virologi dan entomologi ISS bekerja sama dengan l'Istituto Zooprofilattico Sperimentale delle Venezie (IZSVe), lembaga kedokteran hewan publik, menunjukkan bahwa setelah Sars-Cov-2 telah menembus bagian dalam nyamuk melalui makanan darah yang terinfeksi, maka tidak dapat bereproduksi dan karenanya tidak dapat ditularkan dari nyamuk melalui gigitan.

Hasil penelitian yang akan segera diterbitkan memuat bukti bukti eksperimental yang bisa jadi kemudian mengabaikan hipotesis peran nyamuk dalam transmisi covid-19. (ANSA/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya