Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti Higher Health Institute (ISS) di Italia menyatakan bahwa nyamuk tidak dapat menularkan virus korona, apapun jenis nyamuknya.
Sars-Cov2, virus penyebab covid-19 disebut 'tidak mampu bereproduksi' di dalam tubuh nyamuk. Oleh karena itu, jika seekor nyamuk menggigit orang yang terinfeksi, dan kemudian menggigit orang lain, maka orang tersebut tidak akan terinfeksi, demikian dilansir dari ansa.it.
Penelitian yang dilakukan dengan memeriksa hasil dari infeksi eksperimental, telah memupuskan kekhawatiran atas penularan virus korona yang diketahui menular terutama melalui droplet dari bersin atau batuk, serta sentuhan pada permukaan benda yang terkontaminasi.
Baca juga: Iran Catat Rekor, 221 Pasien Covid-19 Meninggal dalam 24 Jam
Saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa penularan dapat terjadi melalui serangga seperti kutu atau nyamuk, baik virus korona maupun virus lain atau yang dikenal dengan arbovirus.
Penelitian yang dilakukan oleh ahli virologi dan entomologi ISS bekerja sama dengan l'Istituto Zooprofilattico Sperimentale delle Venezie (IZSVe), lembaga kedokteran hewan publik, menunjukkan bahwa setelah Sars-Cov-2 telah menembus bagian dalam nyamuk melalui makanan darah yang terinfeksi, maka tidak dapat bereproduksi dan karenanya tidak dapat ditularkan dari nyamuk melalui gigitan.
Hasil penelitian yang akan segera diterbitkan memuat bukti bukti eksperimental yang bisa jadi kemudian mengabaikan hipotesis peran nyamuk dalam transmisi covid-19. (ANSA/H-3)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved