Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BIRO Investigasi Rwanda (RIB) telah mengkonfirmasi mantan Perdana Menteri Pierre Damien Habumuremyi telah ditangkap karena melakukan kejahatan keuangan yang dilakukan ketika menjabat Presiden Dewan Pengawas Christian University of Rwanda. RIB mengatakan kepada reporter melalui Twitter.
"Memang benar, Dr Habumuremyi telah ditangkap sehubungan dengan penawaran bouncing cheque (cek yang tidak dapat diproses karena penulis memiliki dana yang tidak mencukupi)."
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Israel Tembus 30 Ribu
Habumuremyi akan didakwa di pengadilan Minggu ini. "Kami dapat mengonfirmasi mantan Perdana Menteri Pierre Damien Habumuremyi berada di bawah tahanan polisi karena mengeluarkan cek-cek senilai 100 juta franc Rwanda (sekitar US$105.000) dan pelanggaran kepercayaan," kata pelaksana Juru Bicara RIB Dominique Bahorera kepada Rwanda Television dalam sebuah program berita.
Habumuremyi yang menjabat sebagai perdana menteri dari Oktober 2011 hingga Juli 2014 ditangkap pada Jumat ketika ia datang ke kantor RIB di ibu kota, Kigali, untuk menjawab tuduhan terkait dengan penerbitan cek yang tidak dapat diuangkan.
Mantan kepala kabinet ini melakukan kejahatan antara 2018 dan 2019 sebagai rektor dan pemilik Christian University of Rwanda dan berada dibalik salah kelola universitas yang berutang lebih dari 1 miliar franc Rwanda (sekitar US$1,05 juta) dari upah yang belum dibayarkan kepada staf universitas dan tunggakan sewa, tambahnya.
Laporan media menunjukkan Habumuremyi mengeluarkan cek-cek itu dalam beberapa kasus agar universitasnya tetap berjalan setelah menghadapi kesulitan keuangan dalam beberapa tahun terakhir.
Universitas Habumuremyi, menurut laporan media, hampir lisensinya ditarik karena masalah kualitas.
Dia bahkan diduga mencapai batas tertentu peminjaman uang di pasar gelap, yang umumnya dikenal sebagai 'Banque Lambert'. (Xinhua/KT Press/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved