Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Penikaman di Reading Diduga Aksi Terorisme

MI
22/6/2020 02:30
Penikaman di Reading Diduga Aksi Terorisme
(AFP)

POLISI antiterorisme Inggris bergabung dalam penyelidikan setelah serangan penikaman di Reading yang menyebabkan tiga orang tewas dan dua lainnya luka parah.

Thames Valley mengatakan para petugas dan layanan darurat lainnya dipanggil ke lokasi penusukan di sebuah taman di Forbury Gardens, Reading, Sabtu (20/6) waktu setempat.

Penikaman itu terjadi di lokasi protes antirasialisme Black Lives Matter (BLM) pada Sabtu (20/6) waktu setempat. Namun, polisi mengatakan peristiwa penikaman itu tampaknya tidak terhubung.

“Tidak ada indikasi bahwa insiden ini terkait dengan protes Black Lives Matter yang terjadi di Reading hari ini,” kata Thames Valley melalui akun Twitter-nya.

Sekitar selusin petugas polisi bersenjata yang membawa perisai terlihat memasuki blok apartemen di Jalan Basingstoke di Reading sekitar pukul 23.00. Seorang pria yang disebut sebagai orang Libia telah ditangkap.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, “Pikiran saya tertuju ke semua orang yang terkena dampak insiden mengerikan di Reading”.  “Terima kasih kepada layanan darurat di tempat kejadian,” tambahnya.

South Central Ambulance Service mengatakan pihaknya merawat sejumlah korban yang menderita luka-luka akibat insiden itu. Laurence Wort, 20, yang mengunjungi Reading mengatakan kepada BBC bahwa ia berada sekitar 10 meter dari insiden tersebut. 

“Seorang pria berjalan di sepanjang jalan yang berlawanan tempat kami berjalan melewati sekelompok delapan hingga 10 orang sebelum melesat ke kiri dan menikam tiga orang di kelompok pertama,” ujarnya.

“Mengubah arah, dia berlari ke arah kami dan kemudian ketika kami menyadari dia tidak akan mencederai kami, dia berbalik dan pergi ke kelompok lain yang belum menyadari apa yang sedang terjadi, dan dia berhasil menikam seseorang di kelompok kedua,” kata Wort.

Penyelidikan sedang dilakukan untuk menetapkan apakah mungkin terorisme menjadi motif dalam serangan itu. Penyelidikan awal oleh penyidik antiterorisme mengarah ke arah itu sehingga polisi antiterorisme dan dinas keamanan, MI5, membantu penyelidikan. (The Guardian/Hym/I-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya