Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Facebook Hapus Iklan Kampanye Trump

MI
20/6/2020 01:15
Facebook Hapus Iklan Kampanye Trump
facebook(AFP)

PENGELOLA Facebook kemarin menghapus iklan yang diluncurkan tim kampanye pemilihan kembali Presiden Donald Trump. Alasannya, iklan itu memuat simbol yang digunakan di Nazi Jerman untuk tahanan politik.

Iklan itu menggunakan simbol segitiga merah terbalik yang biasa terlihat di kamp konsentrasi Nazi. Jejaring sosial terkemuka itu mengatakan pesan kampanye itu melanggar kebijakan melawan kebencian yang terorganisasi sehingga harus dicabut.

“Kami tidak mengizinkan munculnya simbol yang mewakili organisasi yang penuh kebencian atau ideologi yang penuh kebencian, kecuali jika digunakan sesuai konteks atau untuk mengecam,” kata kepala kebijakan keamanan Facebook, Nathaniel Gleicher, pada Sidang Komite DPR AS.

“Itulah yang kami lihat dalam kasus terkait iklan tersebut. Di mana pun simbol itu digunakan, kami akan mengambil tindakan yang sama,” ujarnya.

Dalam sebuah cuitan dari tim kampanye Trump, mereka menyatakan simbol segitiga merah terbalik yang dipermasalahkan tersebut digunakan secara luas sehubungan dengan munculnya kelompok aktivis sayap kiri Antifa.

Lebih lanjut, juru bicara tim kampanye Trump, Tim Murtaugh, mengaku bingung karena Facebook hanya  enargetkan iklan tersebut.

“Facebook pun masih punya emoji segitiga merah terbalik, yang terlihat sama. Jadi, saya penasaran karena mereka hanya menindak iklan ini,” kata Murtaugh.

Langkah Facebook muncul di tengah perdebatan sengit antara platform sosial dan pemimpin politik tentang konten apa yang boleh diizinkan atau dilarang. Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, baru-baru ini menegaskan kembali bahwa Facebook tidak akan memoderasimuatan politik. Namun, pihaknya akan menjalankan aturan terhadap konten yang akan melukai fi sik seseorang.

Sebagian pihak mengapresiasi langkah Facebook mencabut iklan kampanyeTrump. Namun, yang lain skeptis, termasuk kelompok pemantau Media Matters.

“Meskipun melanggar persyaratanFacebook, iklan itu juga pada awalnyadisetujui oleh Facebook,” kata Presiden Media Matters Angelo Carusone. Sementara itu, Jonathan Greenblatt dari Anti-Defamation League menyatakan tim kampanye Trump harus banyak belajar sejarah tentang gerakan Nazi. (AFP/Hym/X-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya