Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PUBLIK jangan terlalu berharap banyak kalau KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang dihelat di Jakarta, 6-7 Maret mendatang akan menghasilkan solusi konkret untuk berdirinya negara Palestina yang merdeka.
Pertemuan di Jakarta dia, sepertinya hanya sekadar mengingatkan negara-negara anggota OKI bahwa mereka masih punya utang untuk membantu rakyat Palestina meraih kemerdekaannya.
Hal itu diungkapkan pengamat politik internasional dari Par Indonesia Strategic Research, Guspiabri Sumowigeno Menurutnya, lain, KTT Luar Biasa OKI ini datang di ditengah kerepotan negara-negara kunci OKI di Timur Tengah, semisal Arab Saudi, Turki, dan Iran yang sedang bertarung memperebutkan hegemoni di kawasan itu.
"Perpecahan yang menganga di antara negara-negara kunci OKI di Timur Tengah membuat OKI kehilangan relevansinya untuk menjadi pendukung Palestina yang kuat," ungkapnya, Kamis (3/3).
Menurutnya, sudah sepatutnya negara-negara anggota OKI bersatu dan membuang semua agenda pribadi dan mengedepankan kepentingan bersama. Imbauan seperti itu diperlukan secara moral, bukan saja supaya Palestina diperhatikan tetapi untuk kepentingan kemanusiaan yangg lebih luas.
"Tetapi konflik Iran kontrak Turki-Saudi sulit dihentikan segera. Kepentingan yang dipertaruhkan besar sekali. Hampir seluruh energi politik Iran, Turki,Saudi sedang diarahkan untuk kemenangan pihaknya dalam konflik di Suriah," ujarnya.
Dalam memecah kebuntuan untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel, Guspiabri berpendapat Indonesia bisa memaksimalkan perannya. Salah satu caranya adalah meminta mandat dari OKI agar RI dapat mendirikan forum dengan Uni Eropa, Rusia, Tiongkok, dan Amerika Serikat guna mencari penyelesaian konflik Palestina berdasarkan konsep dua negara yang berdampingan. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved