Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MEREBAKNYA kelompok terorisme yang mencatut nama islam serta konflik di negara-negara Islam, dipandang sebagai pekerjaan rumah besar bagi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-5 6-7 Maret 2016 di Jakarta. Ketika citra Islam makin terpojok, OKI diminta untuk mampu mengusung isu tersebut sekaligus menemukan resep penangkalnya.
Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha mengatakan kelomok teroris seperti Islamic State (IS) sudah merekrut pejuang dari negara muslim seperti Bosnia dan Chechnya. Sementara, negara-negara teluk masih memanas akibat isu Hezbollah, Lebanon.
"OKI harus membuat langkah-langkah yang tidak menciptakan citra negatif Islam. Islam kan rahmatan lil'alamin, tidak boleh membunuh atas alasan apapun terhadap, misalnya, wanita dan anak-anak," ucap dia, Kamis (3/3).
Selain itu, Syaiful juga meminta Indonesia dan negara-negara anggota OKI lain mengambil langkah nyata dalam isu Palestina yang sudah terkatung-katung sejak lama. Khusus kepada Pemerintah Jokowi-JK, ia meminta percepatan pembangunan Konsulat Jenderal RI yang rencananya bakal dibangun di Ramallah.
Dengan adanya konsulat itu, kata Syaiful, pengakuan Indonesia terhadap kedaulatan Palestina semakin nyata. Jika sudah terwujud, Konsulat itu kemudian bisa ditingkatkan statusnya menjadi Kedutaan Besar. "Harus dituntaskan dulu oleh Menteri Luar Negeri soal konsulat ini," tutupnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved