Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
QATAR, Kamis (28/5), membantah berencana meninggalkan Komisi Kerja Sama Teluk (GCC) menjelang peringatan tiga tahun isolasi yang dipimpin pentolan blok tersebut, Arab Saudi.
Namun, negara kaya minyak itu memperingatkan upaya yang dilakukan tiga dari enam anggota GCC itu untuk mengisolasi Doha secara ekonomi dan politik berarti warga di kawasan itu meragukan kinerja organisasi itu.
Rumor Qatar akan meninggalkan blok yang didirikan pada 1981 dan mermarkas di Riyadh itu muncul dalam beberapa pekan terakhir dengan analis dan diplomat menyebut hal itu sangat memungkinkan.
Baca juga: RUU Keamanan Hong Kong Disahkan
"Laporan yang menyebut Qatar mempertimbangkan meninggalkan GCC sangat tidak benar dan tidak berdasar," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Qatar Lolwah al-Khater.
"Rumor ini pasti muncul dari kekecewaan warga atas perpecahan di GCC yang sebelumnya menjadi sumber harapan dan aspirasi bagi warga di enam negara anggotanya."
"Saat kami akan memasuki tahun ketiga blokade ilegal terhadap Qatar oleh Aran Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain, tidak aneh jika warga anggota GCC mempertanyakan keberadaan GCC sebagai institusi."
"Qatar berharap GCC bisa kembali menjadi platform kerja sama dan koordinasi. Keberadaan GCC yang efektif sangat dibutuhkan saat ini mengingat tantangan yang dihadapi kawasan kita," lanjutnya.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain bersama negara non-GCC Mesir secara mendadak memutuskan hubungan diplomatik, ekonomi, dan travel dengan Doha pada 2017 dengan menuding Qatar terlalu dekat dengan Iran dan mendukung kelompok radikal.
Qatar membantah tudingan itu dan menolak melaksanakan 13 tuntutan yang diajukan mantan rekan mereka. Salah satunya adalah menutup kantor berita Al Jazeera yang berada di Doha.
Perselisihan antara Qatar dan tiga anggota GCC lainnya itu akan memasuki tahun ketiga pada 5 Juni mendatang. (AFP/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved