Jumlah Korban Covid-19 Meninggal di AS Capai 80.000

Nur Aivanni
12/5/2020 07:48
Jumlah Korban Covid-19 Meninggal  di AS Capai 80.000
Sejumlah warga tetap nekat berjalan-jalan di Pantai Santa Monica, California kendati tempat publik itu ditutup untuk mencegah wabah covid-19( AFP/Frederic J. BROWN )

JUMLAH korban meninggal akibat virus korona baru atau covid-19 di Amerika Serikat (AS) mencapai 80.000 pada Senin (11/5).

Kematian akibat covid-19 di Amerika Serikat yang menjadi pusat pandemi global itu rata-rata 2.000 per hari sejak pertengahan April meskipun sudah ada upaya untuk memperlambat penyebaran wabah tersebut. Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (12/5), total kasus virus korona di AS telah melampaui 1,3 juta dengan infeksi meningkat di negara bagian, seperti Mississippi, Minnesota dan Nebraska, menyoroti risiko gelombang baru wabah covid-19.

Sementara, kasus di New Jersey dan New York yang merupakan pusat pandemi di AS menurun. Kedua negara bagian tersebut memiliki aturan penguncian wilayah atau lockdown yang paling ketat. Dalam sebuah laporan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, pada Senin, mengatakan jumlah korban meninggal akibat covid-19 di New York City mungkin ada beberapa ribu lebih dari penghitungan resmi pemerintah setempat.

Sekitar 24.172 orang meninggal di Big Apple antara 11 Maret dan 2 Mei daripada yang diperkirakan para peneliti pada saat itu, menurut analisis CDC. 
Selama periode itu, kota tersebut mengumumkan 13.831 kematian yang dikonfirmasi akibat covid-19 dan 5.048 kematian yang mungkin akibat virus korona, sehingga total menjadi 18.879 kematian terkait dengan virus tersebut.

baca juga: WHO Minta Tingkatkan Kewaspadaan Ketika Lockdown Dilonggarkan

"Kelebihan 5.293 kematian yang tidak diidentifikasi sebagai kematian yang dikonfirmasi atau yang mungkin terkait covid-19 mungkin secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh pandemi," kata laporan itu.

New York adalah negara bagian yang terpukul paling parah oleh wabah, dengan lebih dari 26.600 dinyatakan meninggal akibat virus tersebut, menurut penghitungan Johns Hopkins University. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya