Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
JUMLAH korban meninggal akibat virus korona baru atau covid-19 di Amerika Serikat (AS) mencapai 80.000 pada Senin (11/5).
Kematian akibat covid-19 di Amerika Serikat yang menjadi pusat pandemi global itu rata-rata 2.000 per hari sejak pertengahan April meskipun sudah ada upaya untuk memperlambat penyebaran wabah tersebut. Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (12/5), total kasus virus korona di AS telah melampaui 1,3 juta dengan infeksi meningkat di negara bagian, seperti Mississippi, Minnesota dan Nebraska, menyoroti risiko gelombang baru wabah covid-19.
Sementara, kasus di New Jersey dan New York yang merupakan pusat pandemi di AS menurun. Kedua negara bagian tersebut memiliki aturan penguncian wilayah atau lockdown yang paling ketat. Dalam sebuah laporan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, pada Senin, mengatakan jumlah korban meninggal akibat covid-19 di New York City mungkin ada beberapa ribu lebih dari penghitungan resmi pemerintah setempat.
Sekitar 24.172 orang meninggal di Big Apple antara 11 Maret dan 2 Mei daripada yang diperkirakan para peneliti pada saat itu, menurut analisis CDC.
Selama periode itu, kota tersebut mengumumkan 13.831 kematian yang dikonfirmasi akibat covid-19 dan 5.048 kematian yang mungkin akibat virus korona, sehingga total menjadi 18.879 kematian terkait dengan virus tersebut.
baca juga: WHO Minta Tingkatkan Kewaspadaan Ketika Lockdown Dilonggarkan
"Kelebihan 5.293 kematian yang tidak diidentifikasi sebagai kematian yang dikonfirmasi atau yang mungkin terkait covid-19 mungkin secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh pandemi," kata laporan itu.
New York adalah negara bagian yang terpukul paling parah oleh wabah, dengan lebih dari 26.600 dinyatakan meninggal akibat virus tersebut, menurut penghitungan Johns Hopkins University. (OL-3)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved